DEPOKRAYANEWS.COM- Sistem ekonomi syariah kini makin banyak diterapkan, termasuk di sektor rumah sakit.
Dulu dan hingga kita sering melihat Rumah Sakit Islam, tapi istilah Rumah Sakit Syariah baru belakangan muncul dan kini sudah menjadi bagian dari instrumen ekonomi syariah.
Apa yang membedakan rumah sakit umum dengan rumah sakit syariah ?
Pastinya adalah standar pelayanan rumah sakit syariah harus sesuai dengan tuntunan syariah Islam.
DSN-MUI sejak tahun 2016 telah mengeluarkan fatwa terkait pedoman pelaksanaan rumah sakit syariah.
Fatwa ini jadi salah satu rujukan bagi rumah sakit jika ingin dikatakan syariah. Selain itu, status rumah sakit syariah juga harus mendapatkan sertifikat kesesuaian syariah dari MUI.
Di Indonesia sudah banyak rumah sakit yang nendapatkan sertifikat syariah dari NUI
Berikut 10 Rumah Sakit Syariah pertama di Indonesia:
1. RS Islam Sultan Agung Semarang
RS Islam Sultan Agung Semarang merupakan rumah sakit syariah pertama di Indonesia yang ditetapkan pada 26 September 2017 oleh DSN-MUI.
Rumah sakit ini berdiri pada 17 Agustus 1971 yang berawal dari sebuah healt centre di daerah Semarang. Mendapat predikat rumah sakit tipe C pada tahun 1975 dan pada tahun 2011 telah terakreditasi kelas B. Rumah sakit ini memiliki slogan “Berkhidmat Menyelamatkan Ummat”.
RSI Sultan Agung berada dibawah pengelolaan Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA).
2. RS Nur Hidayah Bantul, Yogyakarta
RS Nur Hidayah berdiri pada 22 Juni 1997 yang berawal dari Balai Pengobatan (BP) dan diresmikan sebagai rumah sakit pada 13 Januari 2008. Ditetapkan sebagai rumah sakit syariah pada tahun 2018.
3. RS PKU Muhammadiyah Wonosobo
RS PKU Muhammadiyah Wonosobo berdiri pada 18 November 2014 dan mendapat ijin operasional pada 24 Agustus 2015. Rumah sakit ini berada dibawah pengelolaan Persyarikatan Muhammadiyah. Ditetapkan sebagai rumah sakit syariah pada tahun 2018.
- 4. RS Sari Asih Arrahmah Tangerang
RS Sari Asih Arrahmah adalah rumah sakit yang didirkan oleh yayasan Bintang Rahmah Tangerah pada 15 Juni 2015, telah lulus akreditasi tahap perdana pada tahun 2015. Ditetapkan sebagai rumah sakit syariah pada tahun 2018.
5. RS Sari Asih Ciledug
Rumah sakit ini merupakan rumah sakit kedua dan terbesar yang dibangun Sari Asih Group pada tahun 2006 dan memiliki fasilitas lengkap serta didukung dengan peralatan kesehatan yang modern. Sejak berdirinya, rumah sakit ini telah menjadi pilihan masyarakat dan menjadi salah satu pusat rujukan. Beralamat di Jl. HOS Cokroaminoto No. 38, Ciledug, Kota Tangerang, Banten.
6. RS Sari Asih Sangiang
Rumah sakit ini mulai beroperasi sejak tahun 1994 sebagai Rumah Sakit Ibu dan Anak yang kemudian ditingkatkan menjadi Rumah Sakit Umum pada tahun 2009.
Kehadiran RS Sari Asih Sangiang lebih memudahkan masyarakat di wilayah Sangiang, Kuta Bumi, Pasar Baru, Jatiuwung dan sekitarnya mendapatkan pelayanan kesehatan umum yang memadai. Beralamat di Jl. Moh. Toha KM. 3,5 (Simpang Tiga Sangiang) Kota Tangerang, Banten.
7. RS Amal Sehat Wonogiri
RS Amal Sehat merupakan salah satu RS milik Swasta yang awalnya RSU, di bawah naungan PT. Amal Mulia Wonog Islam.
Rumah sakit kelas D ini telah terdaftar sejak 13 Oktober 2014. Rumah sakit ini telah mendapatkan akreditasi.
8. RS Islam Yogyakarta PDHI
RS Islam Yogyakarta PDHI didirikan oleh yayasan Persaudaraan Djama’ah Haji Indonesia (PDHI). Berawal dari Balai Pengobatan pada tahun 1997 dan resmi menjadi rumah sakit pada 2005. Ditetapkan sebagai rumah sakit syariah pada 4 Juni 2018.
9. RS Muhammadyah Lamongan
RS Muhammadiyah Lamongan ditetapkan sebagai rumah sakit syariah oleh DSN-MUI pada 10 April 2018. Rumah sakit ini sudah ada sejak tahun 1968 berawal dari Balai Pengobatan dan pada 2013 ditetapkan sebagai rumah sakit tipe B.
10. RS PKU Yogyakarta
RS PKU Yogyakarta mungkin adalah rumah sakit tertua yang dimiliki Muhammadiyah, didirikan langsung oleh KH. Ahmad Dahlan pada tahun 1923 berbentuk Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO) dan berubah menjadi Pembina Kesejahteraan Umat (PKU). Berubah menjadi rumah sakit pada tahun 1970-an. Mendapat sertifikat syariah dari DSN-MUI pada tahun 2018.
Sumber:syariahpedia
Comment