by

44 Tahun Tak Setor, Pemerintah Ambil Alih TMII dari Keluarga Soeharto

Depokrayanews.com- Pemerintah mengambil alih pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dari Yayasan Harapan Kita yang dibentuk Tien Soeharto sejak 44 tahun lalu. Selanjutnya Kementerin Sekretariat Negara membentuk tim transisi untuk menangani proses transisi pengelolaan TMII itu

Mensesneg Pratikno mengatakan berdasarkan valuasi Kemensetneg dan Kemenkeu, TMII yang memiliki luas 146,7 hektare memiliki nilai sekitar Rp 20 triliun.

“Berdasarkan perhitungan Kemensetneg dan Kemenkeu valuasinya waktu tahun 2018 sebesar Rp 20 triliun. Jadi mungkin harga pasar bisa jauh lebih dari itu untuk saat ini apalagi nanti pascapandemi,” jelas Pratikno saat konferensi pers virtual, Kamis 8 April 2021.

Menurut Pratikno, rencana pengambilalihan TMII itu sudah dibicarakan cukup lama dan sudah mendapat rekomendasi dari beberapa pihak terkait termasuk dari BPK.

Pengambilalihan itu, kata dia, bertujuan untuk memberikan optimalisasi pengelolaan aset pemerintah. “Kami berkewajiban untuk melakukan penataan, memberikan manfaat seluas-luasnya untuk masyarakat dan memberikan kontribusi keuangan untuk negara,” kata Pratikno.

Pratikno pun menetapkan waktu 3 bulan bagi pihak pengelola untuk memberikan laporan pertanggungjawaban. “Dalam waktu 3 bulan, pengelola saat ini harus memberikan laporan pengelolaan kepada tim transisi dan pengelolaan selanjutnya akan dibahas oleh tim transisi,” kata dia.

Meski ada upaya ambil alih oleh pemerintah, Pratikno memastikan operasional TMII tetap dibuka seperti biasa. Begitu pula dengan para karyawan tetap bekerja sebagaimana mestinya.

“Dalam masa transisi TMII tetap beroperasi seperti biasa. Para staf tetap bekerja seperti biasa, tetap mendapat hak keuangan dan fasilitas seperti biasa. Tidak ada yang berubah,” tegasnya.

Pemerintah, kata dia, berkomitmen kawasan TMII tetap menjadi pelestarian dan pengembangan budaya bangsa serta sarana edukasi. “Bisa menjadi cultural theme park berstandar internasional yang diharapkan bisa menjadi jendela Indonesia di mata internasional,” kata Pratikno.

Sementara itu Sekretaris Mensesneg, Setya Utama, menyatakan salah satu tujuan pengambilalihan adalah meningkatkan kontribusi keuangan dari TMII kepada negara. Sebab selama ini, kata dia, tidak ada setoran ke kas negara dari TMII.

Setya menyebut, alasan TMII tidak menyetor ke kas negara karena pendapatan mereka minus. Setya enggan merinci masalah ini. Dia menyarankan agar menanyakan langsung kepada Yayasan Harapan Kita selaku pengelola. (mad)

1

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *