by

Akademisi UI: Depok Tidak Maju karena Walikota Sibuk Mengurus Ideologi

Prof. Dr. Hamdi Muluk, MSi

DepokRayanews.com- Pakar Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. Hamdi Muluk, M.Si, mengatakan perlu kemauan politik yang kuat untuk membenahi Kota Depok menjadi lebih baik lagi.

”Kamauan politik inilah yang menjadi persoalan selama ini di Depok,” kata Hamdi Muluk usai dialog publik yang digelar Kalam HMI dengan tema: Para Penantang Petahana, Siapa Siap, Siapa Kuat, di Depok, Jumat 28 Februari 2020.

Menurut Hamdi Muluk, jika walikota Depok selama ini sibuk mengurus ideologi, maka akan sulit bagi Depok untuk lebih baik lagi. ”Yang diperlukan masyarakat adalah layanan publik yang konkret, seperti perbaikan jalan, mengatasi kemacetan, perbaikan selokan dan lainnya,” kata dia.

Hamdi juga menyoroti masalah sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) yang mencapai hampir Rp 1 triliun. Seharusnya anggaran ini bisa dimanfaatkan. Ini artinya, Pemkot Depok tidak ada program dan juga tidak ada kemauan kerja maksimal. Artinya, hanya cari aman saja,” kata dia.

Dikatakannya tidak susah menjadi kepala daerah. Misalnya, setiap sen APBD itu turut menjadi program yang bermanfaat bagi masyarakat. ”Jangan sampai ada Silpa, karena jika ada Silpa, berarti kepala daerah tidak mikir,” kata dia.

Menurut Hamdi, jika tidak bisa memberikan konsep tekniknya dalam penggunaan APBD, maka bisa meminta bantuan kepada yang berkompeten, misalnya minta bantuan kepada Universitas Indonesia.

”Banyak pakar-pakar di UI yang bisa diminta bantuan. Jadi hanya masalah kemauan saja, apalagi tidak separtai dengan kepada daerah,” kata dia. Untuk itu, kata dia, jika memang masyarakat menginginkan adanya perubahan Kota Depok menjadi lebih baik, maka perlu penyatuan agar pertarungan pada pilkada nanti menjadi ”head to head.

”Bisa saja pertarungan Pilkada Depok menjadi seperti di level nasional, di mana dibentuknya koalisi besar untuk menghadapi PKS,” kata dia.

Pada Pilkada Depok 2020, Hamdi berharap ada pemimpin baru untuk memajukan Kota Depok. Sebab, selama kepimpinan Walikota Depok Mohammad Idris tidak ada perbuahan yang signifikan.

“Menurut saya sudah cukup lah (Mohammad Idris) pimpin Depok. Kenapa karena Walikota Depok selama ini sibuk mengurus ideologi maka akan sulit untuk menjadi Depok lebih baik lagi,” kata Hamdi Muluk. (antara/red)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *