by

Andini, Penderita Tumor Ganas Itu hanya Bisa Merintih Kesakitan

Danramil Sawangan, Kapten Ibrahim  sedang melihat Andini yang tengah terbaring lemas.
Danramil Sawangan, Kapten Ibrahim sedang melihat Andini yang tengah terbaring lemas.
Andini merintih kesakitan karena tumor ganas menyerang tubuhnya.
Andini merintih kesakitan karena tumor ganas menyerang tubuhnya.

Depokrayanews.com– Yuniar Triandini (9), siswi Sekolah Dasar (SD) di Sawangan, Depok, Jawa Barat  terpaksa  berhenti  sekolah karena diserang tumor ganas yang menjalar hampir ke seluruh tubuhnya, termasuk bagian  wajah.

Kini, Andini—begitu biasa dipanggil hanya terbaring lemas. Sebelah matanya tidak bisa melihat lagi, karena tertutup oleh tumor yang membesar. Sehari-hari dia hanya bisa merintih kesakitan. Sudah dua tahun Andini terbaring di tempat tidur rumahnya yang sangat sederhana di RT.05/06, Bedahan, Kecamatan Sawangan Kota Depok. Dua tahun pula Andini nyaris tidak mendapat penanganan medis.

Tidak satupun aparat Pemerintah Kota Depok datang menjenguk, kecuali aparat dari Polsek dan Koramil Sawangan. Padahal, Wahyudi (43), orangtua Andini sangat berharap ada uluran tangan dari pemerintah, karena merasa tidak sanggup untuk membayar biaya pengobatan. Padahal tidak jauh dari rumahnya ada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok.

Menurut Wahyudi,43,  tumor yang kini menutupi sebagian besar tubuh Andini berawal dari sebuah benjolan kecil. Tapi ketika dicek di Puskesmas, baru ketahuan kalau benjolan itu adalah tumor ganas. Wahyudi mulai panik. Tidak menyangka kalau itu tumor.  Dia tidak punya uang untuk biaya berobat. Sehari-hari Wahyudi bekerja sebagai Satpam di Perumahan Puri Anggrek Mas, Sawangan, Depok.

Suatu kali muncul ide untuk memposting foto anaknya di whatApps  (WA) dengan harapan ada yang prihatin dan memberikan bantuan. ‘’Alhamndulilah WA saya banyak yang merespon dan mengirimkan uang,’’ kata Wahyudi kepada wartawan, Jumat (15/7/2016).

Dana itu kemudian dijadikan biaya operasi di RSFatmawati Jakarta pada Agustus 2015.  ‘’Untuk biaya operasi pertama tahun 2015, mencapai Rp 125 juta,’’ kenang Wahyudi. Sehabis operasi, bukannya sembuh ternyata tumor masih bersarang di tubuh anaknya sampai kini. ‘’Tumor di kepalanya  malah makin besar sehingga menganggu penglihatan mata kirinya,’’ kata Wahyudi.

Wahyudi, dan istrinya, Sutinah,  kini hanya bisa pasrah. Dia sudah tidak punya uang lagi untuk membawa anaknya ke rumah sakit. Satu-satunya yang dia harapkan hanyalah uluran tangan dari masyarakat, perhatian dari pemerimtah, terutama Walikota Depok Mohammad Idris.

Danramil Sawangan, Kapten Ibrahim ketika berkunjung ke rumah Wahyudi mengatakan siap membantu, termasuk bantuan sarana transportasi kalau diperlukan untuk berobat ke rumah sakit.

Kalau ada yang ingin membantu meringankan beban Wahyudi untuk biaya perobat Andini, bisa mentransfer ke rekening BRI: 0809-01-031615-53-1 cabang unit Sawangan Pamulang atas nama Wahyudi. Uluran tangan dermawan sangat mereka harapkan untuk biaya pengobatan Andini. Sabar ya, semoga cepat sembuh, Andini. (red)

 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *