by

Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia Terbentuk di Depok

Di Depok sudah terbentuk Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI)  yang diketui Sugeng. Pejabat Pemkot Depok foto berasama dengan ketua dan bendahara APSAI Depok.
Di Depok sudah terbentuk Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) yang diketui Sugeng. Pejabat Pemkot Depok foto berasama dengan ketua dan bendahara APSAI Depok.

DepokRayanews.com- Sugeng Riyanto dari D’Kandang terpilih sebagai Ketua Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) Kota Depok pada acara Sosialisasi dan Pembentukan APSAI di Balaikota Depok, Selasa (10/7/2018)

Sugeng didampingi Amir Ma’ruf dari Gema Insani Press sebagai Sekretaris dan Djaka Nugraha dari Bank BJB sebagai bendahara.

Kepengurusan ini diperkuat dengan empat bidang yakni bidang marketing communication dan informasi, bidang legal, organisasi, kelembagaan dan kemitraan, bidang diklat dan pengembangan serta bidang sertifikasi.

Kepala Bidang Tumbuh Kembang dan Pengembangan Kota Layak Anak, Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluara (DPAPMK) Kota Depok, Yulia Oktavia mengatakan Depok merupakan kota pertama di Provinsi Jawa Barat yang sudah membentuk APSAI.

“Depok menjadi pelopor pembentukan APSAI di Provinsi Jawa Barat,” kata Yulia usai pembentukan pengurus APSAI.

Menurut Yulia, pembentukan APSAI merupakan wujud kepedulian dan dukungan dunia usaha terhadap upaya Pemerintah Kota Depok menjadikan Depok sebagai Kota Layak Anak.

Data statistik menunjukan di Depok jumlah anak dari usia Nol sampai 18 tahun, mencapai 524 ribu. “Jadi tidak mungkin persoalan anak ini hanya menjadi tanggungjawab Pemkot Depok, harus bersama-sama dengan masyarakat, dunia usaha dan media masa,” kata Yulia.

Sebelum melakukan pemilihan pengurus APSAI Kota Depok, DPAPMK melakukan sosialisasi tentang program Kota Layak Anak kepada perwakilan puluhan perusahaan yang ada di Depok.

Kepala DPAPMK Eka Bahtiar mengatakan, pihaknya mengundang sekitar 50 perusahaan pada acara itu. Antara lain pengusaha hotel, mall, perbankan, perusahaan farmasi, alat berat, percetakan dan objek wisata.

Menurut Eka menjadikan Depok Kota Layak Anak merupakan tugas dan tanggungjawab bersama. Tidak bisa hanya pemerintah saja. “Makanya kita dorong terbentuknya APSAI dan pekan lalu sudah dideklarasikan adanya media ramah anak,” kata Eka.

Acara sosialisasi dan pembentukan APSAI itu dibuka oleh Sri Utomo, Asisten Setda bidang hukum dan sosial mewakili Walikota Depok Mohammad Idris.

Menurut Sri Utomo Kota Depok sudah menjalani proses panjang yang tidak mudah menuju Kota Layak Anak.

“Tapi alhamdulilah proses panjang itu membuahkan hasil. Kota Depok tahun sudah meraih sertifikat Nindya, Mudah-mudahan tahun ini bisa naik kelas menjadi Utama, baru kemudian menjadi Kota Layak Anak yang sesungguhnya, ” kata Sri Utomo sambil menyebut bahwa belum ada satu kota pun di Indonesia yang sudah menjadi Kota Layak Anak.

Sri Utomo juga menekankan 4 pilar pembentukan Kota Layak Anak yakni pemerintah, dunia usaha, masyarakat dan media masa.

Menurut Sri Utomo, setiap kota wajib membentuk APSAI. Pemkot Depok, katanya, akan menilai mana perusahaan yang sudah ramah anak.

“Perusahaan harus peduli pada anak,” kata Sri Utomo. Bentuk kepedulian itu antara lain dengan menyediakan ruang bermain anak, tempat menyusui anak, dan bangunan yang ranah anak.

Di penghujung acara, semua perwakilan perusahaan yang hadir menandatangani dukungan terhadap upaya menjadikan Depok Kota Layak Anak. (adi)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *