Depokrayanews.com- Astagafirullah, pada bulan suci ramadan masih banyak ditemukan pasangan mesum di kamar-kamar kos di wilayah Kecamatan Cimanggis, Kota Depok. Bahkan sebuah rumah kos disulap menjadi tempat prostitusi online.
Hal itu terungkap, ketika aparat gabungan yang terdiri dari TNI – Polri dan Satpol PP Kota Depok menggelar operasi pengawasan, pembinaan ketentraman tentang ketertibab umum pada Minggu 2 Mei 2021 dinihari.
Dalam operasi itu, tim gabungan menemukan puluhan remaja yang diduga pasangan mesum di sejumlah kamas kos di wilayah
Cimanggis, Kota Depok. Puluhan remaja itu kemudian diamankan dan diangkut ke kantor Satpol PP Kota Depok untuk pendataan dan pembinaan.
“Kami ditemukan beberapa pasangan yang bukan pasangan suami istri, berbeda KTP, laki dan perempuan dalam satu kamar, maka patut diduga ada tindakan asusila. Hal ini diperkuat dengan temuan transaksi terkait bisnis haram tersebut. Rata-rata mereka memesan pasangan secara online,” kata Kepala Satpol PP Kota Depok, Lienda Ratnanurdiany kepada wartawan, Minggu 2 Mei 2021.
Jumlah remaja yang diamankan sebanyak 20 orang, terdiri dari 12 perempuan dan 8 laki-laki. Mereka rata-rata berusia 17-20 tahun.
Menurut Lienda, sebelum melakukan razia gabungan, pihaknya mendapat aduan dari masyarakat yang merasa terganggu terkait adanya dugaan asusila. Tempatnya itu semacam kos-kosan, ada dua wisma. Tapi kos-kosan ini dijadikan sewa harian.
”Dari hasil pemeriksaan sementara diduga tempat tersebut kerap dijadikan ajang bisnis prostitusi terselubung,” kata Lienda. Dugaan itu diperkuat dengan hasil pemeriksaan terhadap sejumlah handphone remaja yang diamankan. Ditemukan ada yang janjian ketemu dan menyewa di kamar kos tersebut. Padahal mereka bukan pasangan suami istri.
Indikasi itu juga diperkuat dengan temuan satu orang yang memiliki 5 kamar. “Ini patut diduga untuk apa sebenarnya satu orang menyewa bulanan sampai 5 kamar, kemudian dipakai aktivitas apa. Nggak mungkin lima kamar dia tempati dalam satu waktu. Ternyata memang ada indikasi seperti itu (bisnis prostitusi-red) transaksi,” kata Lienda. (ris)
Comment