by

Atalia Praratya: Eril dan Kecintaannya pada Air yang mengantarkannya ‘Pulang’

DEPOKRAYANEWS.COM- Jenazah Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril akhirnya ditemukan di bendungan Engehalde di Bern pada Rabu 8 Juni 2022, setelah proses pencarian putra sulung Ridwan Kamil itu berlangsung selama hampir dua pekan.

Rasa syukur pun, diungkapkan Atalia Praratya, Ibunda Eril melalui akun instagramnya. “Alhamduillah Allah hu Akbar, DNA sudah dinyatakan sama dengan saya. Innalillahi wainailahi rajiun,” tulis Atalia di unggahan Insta Storynya, Kamis 9 Juni 2022 malam.

Selain mengucapkan syukur jenazah Eril akhirnya ditemukan, Atalia Praratya pun, mengatakan akhirnya setelah sekian lama bungkam, ia berani bicara tentang kejadian musibah yang menimpa Eril untuk pertama kalinya di pengajian Eril.

“Alhamdulillah ini pertama saya kuat berbicara di depan publik tentang peristiwa ini. Doa bersama anak yatim, hafiz/hafizah relawan, artis, masyarakat di gedung negar pakuan,” tulis Atalia memperlihatkan video pengajian Eril.

Sebelumnya, Atalia Praratya terlihat tegar. Walaupun, ia terus mengenang anak kesayangannya itu dengan membagikan video dan foto Eril.

Kali ini, Atalia kembali mengunggah video Eril dalam berbagai aktivitasnya di alam dan air. Atalia pun, kembali memberikan caption menyentuh. Tak hanya Ustadz Adi Hidyat, Atalia pun mengungkap kecintaan Eril terhadap air.

“Eril dan Kecintaannya Pada Air yang mengantarkannya ‘Pulang’,” tulis Atalia.

Sebelumnya, Ustadz Adi Hidayat yang sudah menjadi guru agama keluarga Ridwan Kamil sejak lama, mengungkap kecintaan Eril pada air.

Saat bertakziah, Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan pada wartawan bahwa sejak usia 11 tahun, Eril sudah merenungkan tentang air.

“11 tahun dia sudah merenungkan tentang air dalam Alquran surah Hud ayat ketujuh ‘Allah menguasai segala yang ada di perairan,” katanya.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan, perenungan tersebut dilakukan Eril di Masjid Al Irsyad Kota Baru, Parahiyangan, yang juga didesain oleh ayahnya, Ridwan Kamil.

“Itu sudah menjadi tanggungannya sejak usia 11 tahun. Di masjid kota baru Parahyangan, dia menatap satu batu dengan tulisan Allah dan di bawahnya ada airnya, dan ia sudah merenungkan,” katanya. (rol/ril)

1

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *