by

Batik Depok Ingin Merambah Pasar Luar Negeri

DEPOKRAYANEWS.COM- Walikota Depok, Mohammad Idris mengunjungi Sentra Pengrajin Batik Ajbura Tradjumas (Ajak Budaya Rakyat Tradisi Maju Masyatakat) yang berada di Komplek Perumahan Bumi Sawangan Indah (BSI) 2, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kamis 24 Februari 2022.

Pada kunjungannya, Mohammad Idris melihat produk-produk Batik Ajbura Tradjumas. Seperti motif Tugu Batu, Gong Si Bolong, Belimbing Dewa, Gedung Tua, dan Ikan Hias.

“Depok dengan potensi warga berusia produktif, dipadu dengan rasa peduli masyarakat dan empati pemerintah, mampu mewujudkan sentra pengrajin batik khas Depok,” kata Idris.

Menurut Idris, perhatian dan tekad Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mempunyai Batik khas daerah sudah terealisasi sejak tahun 2010. Kala itu, saat dirinya masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota Depok dan pada tahun 2016 melakukan evaluasi terhadap kerajinan batik.

Sampai pada tahun 2018 berhasil menetapkan 16 jenis batik Depok dan meraih legalitas Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) terhadap belasan jenis batik tersebut.

Mohammad Idris pun berkomitmen agar Pemkot Depok terus menfasilitasi kegiatan-kegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Usaha, Kecil dan Menengah (UKM). Termasuk di antaranya produksi batik Depok.

Pemilik Sentra Batik Ajbura Tradjumas Depok, Achbarim, siap untuk menjajaki pasar luar negeri. Pemasaran ke luar negeri tersebut akan mengandalkan media sosial sebagai promosi.

“Saat ini memang penjualannya masih skala dalam negeri, ke depan kami usahakan agar bisa merambah ke luar negeri, karena dengan menggunakan media sosial pasarnya tidak terbatas di dalam negeri saja,” kata Achbarim di Depok, Kamis, 24 Februari 2022.

Usaha yang sudah berdiri sejak tahun 2015 tersebut, bisa menjual hingga 600 batik tiap bulannya. “Dalam satu hari bisa 10 sampai 20 batik terjual,” kata dia.

Dia mengatakan saat ini terdapat sembilan motif batik yang dibuat di sentra miliknya. Di antaranya motif Gong Si Bolong, Tugu Batu Sawangan, Buah Belimbing dan Gedung Tua yang berada di Depok I.

“Dari 21 motif yang ada di Kota Depok, kami baru membuat sembilan, mungkin ke depannya akan dibuat semuanya,” kata dia.

Dalam memasarkan produknya, Achbarim menggunakan media sosial seperti Facebook dan Instagram. Produknya juga bisa dibeli secara offline di Kantor Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Depok di area Balai Kota maupun datang langsung ke sentra batik itu. (ril)

1

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *