by

Beginilah Keseruan Pelatihan Emak-emak Jagoan Jualan Online

Inilah sebagian peserta pelatihan digital marketing yang diselenggarakan Kadin Kota Depok.
Inilah sebagian peserta pelatihan digital marketing yang diselenggarakan Kadin Kota Depok.

Depokrayanews.com- Minat pengusaha UMKM Kota Depok untuk belajar digital marketing ternyata sangat besar.

Ini kelihatan dari jumlah peserta pelatihan yang diselenggarakan Kadin Kota Depok pada hari Jumat (27/10/2017) di Teras UMKM Kadin Depok, Mall Detos lantai satu itu, melampaui target.

“Kami hanya menargetkan 50 orang yang ikut, ternyata yang hadir dan ikut pelatihan lebih dari 100 orang kata,” kata Wakil Ketua Kadin Kota Depok, Desfandri, usai pelatihan.

Saking banyaknya peserta yang datang, pihak panitia tampak sibuk mencari kursi tambahan. Untuk mengisi absen kehadiran saja, peserta harus mengantri.

Pelatihan digital marketing dengan tema: Emak-emak Jagoan Jualan Online yang diselenggarakan Kadin Depok itu memang gratis. Tidak dipungut bayaran sama sekali. Pembicaranya Rudi Malau, Bos Giant Computer, dibantu stafnya, Yunita.

Peserta pelatihan digital marketing.
Peserta pelatihan digital marketing.

Pelatihan itu dibuka oleh Ketua Kadin Kota Depok, Miftah Sunandar. Sejumlah pengurus Kadin Depok juga hadir, antara lain Sri Heryanti, Sonar Harahap, Devi Firman Hidayat, Tatang, Asgar dan Charly yang merangkap sebagai MC.

Menurut Miftah, pelatihan digital marketing sengaja diberikan Kadin Kota Depok secara gratis untuk mempersiapkan UMKM Kota Depok menghadapi persaingan global.

“Sekarang tren bisnis sudah online. Kenapa banyak mal sepi, karena orang cenderung belanja secara online,” kata Miftah

Bagi UMKM berjualan secara online. pangsa pasarnya jauh lebih luas dibanding berjualan langsung di kios atau toko.

“Kadin Kota Depok ingin mendorong semua semua UMKM bisa berjualan secara online, karena itu Kadin memberikan pelatihan secara gratis,” kata Miftah.

Menurut Miftah sebagian besar pelaku UMKM adalah perempuan, sehingga judul yang diusung adalah Emak-emak jagoan berjualan online.

Sebelum langsung praktek membuka toko online, Rudi Malau memberikan gambaran bagaimana trens bisnis online yang begitu pesat.

Rudi kemudian menjelaskan bahwa dulu Giat Computer miliknya ada 7 toko, tapi kemudian beberapa toko ditutup karena penjualannya lebih banyak secara online ketimbang jualan langsung.

“Omset satu toko online saya setara dengan omset 3 toko, ya lebih baik saya tutup toko karena sewanya mahal dan harus menyediakan barang senilai Rp 1 miliar setiap toko. Kalau toko online, jauh lebih murah dan hemat,” kata Rudi dengan brand Giant Digital Store

Menurut Rudi, jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini lebih dari 150 juta dan 65 persen diantaranya berada di Pulau Jawa.

Rud Malau dai IT Cermat sedang memberikan pelatihan digital marketing.
Rud Malau dai IT Cermat sedang memberikan pelatihan digital marketing.

Dari 150 juta pengguna internet, sebanyak 62 persen berprilaku belanja di onlineshop, 34,2 persen melakukan bisnis personal dan sisanya 3.8 persen baru untuk kegiatan lain.

Para pengguna internet itu senang bermain media sosial. Sekitar 54 persen main facebook, 15 persen main instagram, 11 persen youtube dan 4,5 persen bermain twitter

“Prilaku pengguna internet itu harus dipahami, supaya kita bisa melihat media sosial mana yang paling banyak dikunjungi, itu kemudian dijadikan ajang dunia digital marketing.

“Pasar digital marketing sangat luas, ini harus dimanfaatkan dengan baik. Puluhan juta bahkan ratusan juta di dunia yang menggunakan media sosial

Suasana pelatihan digital marketing.
Suasana pelatihan digital marketing.

Ketika ditanya berapa banyak peserta pelatihan yang pernah mencoba berjualan secara online. Ternyata tidak banyak yang mengacungkan tangan.

“Baik kalau begitu, apakah mau belajar membuka toko online,” kata Rudi. Serentak mereka mengatakan iya.

Yunita, staf Rudi kemudian memandu peserta pelatihan untuk belajar membuka toko online. Karena waktu terbatas, pada tahap awal tim IT Cermat baru mengajarkan bagaimana membuka toko online di facebookpage.

“Apakah langkah pertama untuk membuat facebookpage sudah selesai. Kita lanjut ke tahap kedua, ” kata Yunita. Sebagian peserta mengatakan belum. “Tunggu, ini belum bisa nih,” kata seorang ibu peaerta. “Ini juga belum bisa, bagaimana mau pindah ke halaman selanjutnya, ” kata peserta lain.

Akhirnya Yunita mendatangi satu persatu peserta yang belum bisa mengakses ke facebookpage. Ketika ditanya Yunita, para peserta mengatakan selama ini mereka lebih banyak menggunakan facebook personal untuk jualan.

Suasana pelatihan berlangsung serius dan kadang seru karena banyak yang gagap menggunakan media online.

Tapi berkat ketabahan Yunita memandu, akhirnya banyak yang berhasil membuat toko online.

Usai pelatihan banyak yang mengatakan senang dan puas mengikuti pelatihan. “Mudah-mudahan ada pelatihan lanjutan, ” kata Aida salah satu peserta. Tanggapan senada juga disampaikan Honesty dan Aisyah. (red)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *