by

Bikin Geger, Miftachul Akhyar Mengundurkan Diri dari Ketua Umum MUI

DEPOKRAYANEWS.COM- Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Miftachul Akhyar mengirimkan surat pengunduran diri dari jabatan sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Hal itu diungkapkan Miftachul saat memberikan pengarahan dalam Rapat Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah PBNU di Kampus Unusia Parung, Bogor, Jawa Barat Rabu 9 Maret 2022.

“Di saat ahlul halli wal aqdi (Ahwa) Muktamar ke-34 NU menyetujui penetapan saya sebagai Rais Aam. Ada usulan agar saya tidak merangkap jabatan. Saya langsung menjawab sami’na wa atha’na (kami dengarkan dan kami patuhi). Jawaban itu bukan karena ada usulan tersebut, apalagi tekanan,” ujar Miftachul seperti dikutip dari laman resmi NU.

Miftahul Akhyar terpilih sebagai Ketua Umum MUI periode 2020-2025 dalam Munas ke-10 MUI yang digelar di Hotel Sultan Jakarta pada 26 November 2020 lalu

Miftachul kemudian menjelaskan proses pemilihan dirinya menjadi Ketua Umum MUI pada akhir November 2020. Hampir dua tahun sebelumnya, kata dia, banyak pihak merayu dan meyakinkan dirinya untuk bersedia jadi Ketua Umum MUI.

“Semula saya keberatan, tapi kemudian saya takut menjadi orang pertama yang berbuat ‘bid’ah’ di dalam NU. Karena selama ini Rais Aam PBNU selalu menjabat Ketua Umum MUI,” jelasnya.

Miftakhul Achyar kemudian berkomitmen untuk merealisasikan janji di hadapan Majelis ahlul halli wal aqdi dengan mengajukan pengunduran diri dari jabatan Ketua Umum MUI.

Terpisah, Ketua Badan Pembinaan dan Pengembangan Organisasi MUI, KH Salahuddin Al-Aiyub membenarkan bahwa pihaknya telah menerima surat pengunduran diri Miftakhul Achyar.

“Awal pekan ini surat diterima. Selanjutnya, MUI akan merespons surat tersebut sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku di internal MUI,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Katib Syuriyah PBNU yang juga Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh menyatakan sangat menghormati keputusan Rais Aam dan akan mengonsolidasikan dalam aturan organsasi di MUI.

“Saya sebagai santri sangat menjunjung tinggi keputusan Kiai Miftah, dan akan mengonsolidasikan sesuai mekanisme organisasi”, kata dia.

Sebelumnya, Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) Muktamar ke-34 PBNU meminta Miftachul Akhyar tidak merangkap jabatan usai terpilih sebagai Rais Aam PBNU 2021-2026.

Anggota Ahwa Zainal Abidin mengatakan pihaknya ingin Rais Aam fokus mengembangkan PBNU. Permintaan itu pun didukung oleh sembilan ulama sepuh pada pertemuan tertutup Ahwa. (mad/ril)

1

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *