by

BMKG Minta Waspadai Cuaca Ekstrim 3 Hari ke Depan

Kepala BMKG sedang memonitor perkembangan cuaca yang cenderung ekstrim.
Kepala BMKG sedang memonitor perkembangan cuaca yang cenderung ekstrim.

DepokRayanews.com- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat waspada cuaca ekstrim untuk tiga hari kedepan. Kondisi ini disebabkan oleh Siklon Tropis Savannah di Samudera Hindia Barat Sumatra.

“BMKG mengimbau cuaca ekstrem hujan lebat pada 14 Maret 2019 untuk wilayah Riau, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, dan Papua,” kata Kepala Bagian Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana dalam keterangan tertulis yang diterima Jumat (15/3/2019)

Pada Jumat 15 Maret 2019, berpotensi hujan lebat terjadi di wilayah Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, dan Papua. Hal serupa juga berpotensi terjadi pada tanggal 16 Maret 2019 pada wilayah Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Papua.

“Sedangkan wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai angin kencang, kilat/ petir pada 14 Maret 2019 berada di Aceh, Sumatra Barat, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jabodetabek, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, dan Maluku,” katanya.

Kemudian pada 15 Maret 2019 di wilayah Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jabodetabek, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, dan Maluku juga berpotensi hal serupa. Potensi hujan lebat disertai angin kencang, kilat/ petir pada tanggal 16 Maret 2019 juga berpotensi di wilayah Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Maluku.

Sementara itu, kondisi ini pun diakibatkan Pertemuan massa udara terdapat di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Laut Banda, dan NTT dan belokan angin terdapat di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Maluku Utara.

Ia menjelaskan, sirkulasi siklonik merupakan pusaran angin yang menyebabkan massa udara atau uap air menjadi faktor utama pembentukan dan pengumpulan awan kepusat pusaran tersebut. Pada sekitar dan wilayah sirkulasi tersebut berpotensi terjadi pertumbuhan awan yang signifikan sehingga dapat menimbulkan hujan lebat dan cuaca ekstrem. Konvergensi/ pertemuan sendiri merupakan gerakan aliran udara atau arah angin yang mengalir dan mengumpul pada suatu daerah.

“Biasanya wilayah-wilayah yang berada pada daerah pertemuan akan sangat identik dengan keadaan cuaca yang kurang bersahabat,” ujarnya. (ril)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *