by

Bos Koperasi Pandawa Dicaci Maki di PN Depok

Nuryanto, bos Koperasi Pandawa mendapat pengawalan di PN Depok karena dicaci maki oleh nasabahnya.
Nuryanto, bos Koperasi Pandawa mendapat pengawalan di PN Depok karena dicaci maki oleh nasabahnya.

Depokrayanews.com- Sidang lanjutan kasus penipuan yang dilakukan Nuryanto alias Dumeri, pemilik Koperasi Pandawa, berlangsung memanas, Senin (13/11/2017).

Puluhan nasabah koperasi itu datang lagi ke Pengadilan Negeri (PN) Kota Depok. Mengaku kecewa dan muak melihat prilaku Nuryanto, nasabah Koperasi Pandawa itu kemudian berteriak-teriak begitu melihat Nuryanto hendak ke luar ruang sidang.

“Matiin aja, jangan senyam senyum… Lhoo Dumeri… Gue juga banyak temen di dalam sel liat aja. Jangan anggap dapat tuntutan ringan,” begitu caci maki dan kemarahan puluhan nasabah Koperasi Pandawa.

Teriakan dan makian dilampiaskan nasabah usai kegiatan sidang ke 18 kasus dugaan penipuan yang digelar di PN Depok dipimpin Majelis Hakim yang diketuai Yulinda Sri Murti didampingi hakim anggota FY Tri Joko dan Sri Rejeki diundur,

Pengunduran pembacaan tuntutan terhadap 27 terdakwa dengan alasan ketidak hadiran salah satu tim JPU Kajari Depok yang biasa dipimpin Tri Setyobudi karena alasan sakit membuat korban makin kesal.

Kantor pengadilan sempat gaduh karena nasabah yang menjadi korban sempat berteriak-teriak meminta Majelis Hakim yang memimpin sidang lebih keras suaranya karena tidak mempergunakan pengeras suara.

Pengunjuk rasa meminta penjelasan berkaitan jumlah aset yang disita pihak Kejaksaan karena dinilai kurang transparan.

“Mana suruh dia si Dumeri atau Nuryanto keluar duluan, Pak Polisi,” teriak satu warga yang sejak pagi menunggi kepastian tuntutan ternyata dimundurkan.

“Biar kasih kami saja Pak. Dia itu penipu ribuan orang dan tidak memikirkan nasib orang yang yang ditipu apa orang tidak mampu atau lainnya,” kata Iwan, warga Sawangan.

Saat Dumeri alias Nuryanto si tukang bubur keluar dari tempat tahanan sementara di PN Depok, langsung diserbu makian dan cercaan nasabah yang sudah lama menanti.

Hal senada juga terjadi saat istri Dumeri digiring ke mobil tahanan juga menjadi bulan-bulanan dan makian nasabah kaum ibu-ibu. (ris)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *