by

BPJS Kesehatan Gelar Program Goes To School di Depok

Kepala BPJS Cabang Kota Depok Nurifansyah menyerahkan bantuan alat kesehatan.Kepala BPJS Cabang Kota Depok Nurifansyah menyerahkan bantuan alat kesehatan

Sebagian pelajar SMK 4 Muhammadiyah Depok.
Sebagian pelajar SMP 4 Muhamadiyah Kota Depok

Depokrayanews.com- BPJS Kesehatan menggelar kegiatan “BPJS Kesehatan Goes to School” yang dilaksanakan serentak di 13 wilayah kerja Divisi Regional, Kamis (21/7/2016)

Di Kota Depok, kegiatan ini dipusatkan di SMP 4 Muhammadiyah, Depok. Selain kepada BPJS Kesehatan Kota Depok, Nurifansyah, acara ini dihadiri Kepala Grup SDS dan Umum BPJS Kesehatan Pusat, Prio Hadi Susatyo,

Target kegiatan ini adalah
pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) karena usia remaja merupakan masa yang paling rentan dan memiliki risiko yang cukup besar terpengaruh lingkungannya.

“Kita ingin mengedukasi anak sejak dini tentang pentingnya pola hidup sehat dan menghindari rokok.” kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kota Depok, Nurifansyah di sela-sela acara BPJS Kesehatan Goes To School di SMP 4 Muhammadiyah, Depok, Kamis (21/7/2016).

Menurut Ifan–panggilan Nurifansyah, promosi pola hidup sehat kepada generasi muda harus dilakukan sejak dini, sehingga diharapkan para pelajar SMP dapat terhindar dari risiko itu.

BPJS Kesehatan menggelar kegiatan Goes To School di SMP 4 Muhammadiyah. Depok, Kamis (21/7/2016).
BPJS Kesehatan menggelar kegiatan Goes To School di SMP 4 Muhammadiyah. Depok, Kamis (21/7/2016).

Apalagi usia 10-19 tahun, katanya merupakan usia terbanyak dari total jumlah penduduk Indonesia.

Kepala Grup SDS dan Umum BPJS Kesehatan Kantor Pusat, Prio Hadi Susatyo, mengatakan pada Tahun 2015, sebanyak Rp 16.9 triliun atau 29.67% dana jaminan kesehatan terserap untuk membiayai penyakit katastropik seperti penyakit jantung, gagal ginjal, kanker, stroke, dan sebagainya.

“Penyakit katastropik cenderung terjadi karena faktor kebiasaan perilaku hidup tidak sehat, seperti merokok, makanan tidak sehat, kurang olahraga, dan sebagainya,”
kata Prio.

Kalau dibiarkan, kata dia, hal ini dapat membawa dampak kurang baik bagi kualitas kesehatan penduduk Indonesia maupun keberlangsungan program JKN-KIS

Karena itu, Prio berharap melalui edukasi tentang pola hidup sehat dan bahaya merokok, kegiatan BPJS Kesehatan Goes to School itu dapat membentuk serta meningkatkan rasa kepedulian, kerelaan membantu sesama, dan gotong royong dalam diri para pelajar, terutama dalam hal pelaksanaan program jaminan kesehatan di Indonesia.

Menurut Prio, kalau ada satu orang peserta JKN-KIS melakukan operasi jantung dengan biaya Rp 160 juta rupiah, dengan iuran rata-rata Rp 51.000,- maka diperlukan sebanyak 3.737 orang peserta JKN-KIS yang sehat dan membayar iuran.

” Kalau hanya peserta yang sakit saja yang membayar iuran dan tidak membayar iuran lagi ketika sudah sehat, dari mana kita bisa membayar biaya pelayanan kesehatan peserta lainnya yang membutuhkan?” kata Prio.

Oleh karena itu, kata dia, peran generasi muda dalam mengawal keberlangsungan program JKN-KIS di Indonesia sangat besar.

Diharapkan dengan menanamkan rasa kepedulian dan gotong royong dalam jiwa pelajar sejak dini, generasi muda dapat membantu mendukung program pemerintah mewujudkan Indonesia yang lebih sehat. (ril)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *