by

BPJS Kesehatan Luncurkan Fitur Mobile Screening

BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan meluncurkan fitur mobile screening. Sekda Kota Depok Harry Prianto didampingi Kadis Kesehatan Noerzamanti Lies Karmawati dan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Depok Nurifansyah memberikan penjelasan kepada wartawan.

Depokrayanews.com- Kesadaran masyarakat terhadap risiko penyakit kritis dinilai masih sangat rendah, sehingga Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan merasa perlu meluncurkan fitur mobile screening yang dipasang pada aplikasi BPJS Kesehatan Mobile. Untuk mendapatkan aplikasi ini, peserta BPJS Kesehatan bisa mengunduhnya di Play Store Android dengan nama BPJS Kesehatan Mobile.

”Dengan fitur mobile screening, peserta BPJS Kesehatan dapat mengetahui riwayat kesehatannya secara dini, terutama penyakit kronis,” kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kota Depok, Nurifansyah kepada wartawan di Depok, Rabu (1/2/2017). Pada acara jumpa pers itu, hadir Sekda Kota Depok Harry Prihanto, Kepala Dinas Kesehatan Pemkot Depok Noerzamanti Lies Karmawati dan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Misbahul Munir.

Menurut Ifan–panggilan Nurifansyah, karena kurangnya pemahaman terhadap pentingnya memeriksa kesehatan, kebanyakan masyarakat baru sadar mereka mengidap penyakit kronis ketika sudah mencapai fase lanjut. Penyakit kronis yang gejalanya sering diabaikan masyarakat adalah diabetes melitus, hipertensi, ginjal kronik, dan jantung kronis.

Menurut Ifan, gangguan kesehatan masyarakat kini sudah bergeser sangat drastis. ‘Kalau dulu penyakit karena lingkungan yang tidak bersih seperti kuman, korengan dan sebagainya. Kini yang berkembang adalah penyakit tidak menular, tapi risikonya jauh lebih berbahaya, seperti jantung, ginjal, diabetes dan hipertensi,”kata Ifan.

Sekda Kota Depok, Harry Prihanto menyambut baik program yang dikembangkan BPJS Kesehatan itu karena sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama peserta BPJS Kesehatan. ”Kita berterimakasih kepada BPJS Kesehatan, karena memudahkan untuk melihat riwayat kesehatan,” kata Harry.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Noerzamanti Lies Karmawati juga mendukung program yang diluncurkan BPJS Kesehatan. ”Dengan mendeteksi secara dini, bisa mengurangi penderita penyakit tidak menular,” kata Lies. Jumlah penderita penyakit tidak menular di Kota Depok tergolong tinggi, di atas rata-rata nasional, karena sebagian besar masyarakat Kota Depok adalah pekerja dan suka membeli makanan di luar rumah.

Sepanjang tahun 2016, BPJS Kesehatan telah melakukan skrining riwayat kesehatan kepada peserta JKN-KIS diseluruh Indonesia, hasilnya, untuk kategori penyakit diabetes melitus terdapat 702.944 peserta berisiko rendah, 36.225 peserta berisiko sedang, dan 651 peserta berisiko tinggi. Sementara untuk kategori penyakit hipertensi, 632.760 peserta berisiko rendah, 104.967 peserta berisiko sedang, dan 2.093 peserta berisiko tinggi. Di kategori ginjal kronik sebanyak 715.682 peserta diagnosa memiliki risiko rendah, 23.307 peserta berisiko sedang, dan 831 peserta berisiko tinggi. Dan yang terakhir diaktegori jantung koroner sebanyak 680.172 peserta berisiko rendah, 57.692 peserta berisiko sedang dan 1.956 peserta berisiko tinggi.

Jumlah peserta JKN-KIS di Kota Depok saat ini mencapai 1.043.000, sampai akhir tahun 2017 ditargetkan bisa mencapai 1.229.000. Sedangkan yang melakukan screening ditargetkan bisa mencapai 7.458 orang pada akhir tahun 2017. (and)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *