by

Cara Wakil Walikota Depok Mendorong Stabilitas Harga Kebutuhan Pokok

Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna mendorong pelaksanaan pasar murah di mana-mana untuk menekan naiknya harga.
Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna mendorong pelaksanaan pasar murah di mana-mana untuk menekan naiknya harga.

Depokrayanews.com- Harga kebutuhan pokok di Kota Depok hingga pertengahan Ramadan cenderung stabil. Sejauh ini belum terdengar ada lonjakan harga yang signifikan, kecuali harga jengkol yang mendekati harga daging, yakni Rp 90 ribu per kilo.

Tapi untung jengkol tidak termasuk 10 bahan kebutuhan pokok yang menjadi prioritas utama masyarakat. Jengkol oleh sebagian masyarakat hanya dijadikan menu akhir pekan, ketika besoknya bisa libur bekerja..

Kebutuhan jengkol juga tidak terlalu banyak, sehingga harga makanan yang cenderung menimbulkan bau kurang sedap itu tidak terlalu mengguncang atau membuat masyarakat panik. Berbeda kalau harga beras, cabe, daging ayam atau daging sapi yang naik, masyarakat, terutama ibu-ibu akan berteriak sekeras-kerasnya dan akan menjadi viral di mana-mana.

Selain jengkol, bahan kebutuhan yang sempat mengalami kenaikan di Depok adalah bawang putih, tapi kemudian Dinas Perdagangan dan Industri (Dagin) Pemerintah Kota Depok langsung mengguyut Pasar Agung dengan 3 ton bawang putih. Spontan harganya turun dari Rp 60 ribu menjadi Rp 35 ribu per kilo. Penjualan bawang itu diarahkan untuk pedagang supaya pedagang juga bisa menjual dengan harga murah.

Dalam beberapa kali kunjungan ke pasar selama Ramadan tahun ini, Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna juga tidak menemukan adanya kenaikan harga yang signifikan. “Secara keseluruhan harga kebutuhan pokok di Kota Depok stabil dan tidak ada kenaikan signifikan, bahkan ada harga komoditas yang lebih rendah dari Harga Eceran Tertinggi (HET),” kata Pradi usai meninjau pasar.

Menurut Pradi, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berupaya menjaga stabilitas harga. “Stok kebutuhan pokok kami upayakan cukup selama Ramadan. Masyarakat tak perlu resah, kami akan terus berupaya harga-harga masih bisa dijangkau masyarakat. Kami juga berharap, harga dapat terus stabil hingga jelang Idul Fitri,” harap Pradi.

Untuk bisa mengendalikan harga selama ramadan dan jelang Idul Fitri, Pemkot Depok telah membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas) pengendalian harga yang merupakan gabungan dari polres, kodim, kejaksaan dan pemerintah. “Tugasnya melakukan inspeksi, sidak pasar, menerima laporan dari konsumen dan beberapa pedagang, serta operasi pasar,” kata Pradi.

Tidak hanya ke pasar, Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna juga mendorong kelompok masyarakat atau komunitas untuk ikut serta menggelar pasar murah agar tidak terjadi lonjakan harga. Bahkan beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Sukmajaya juga menggelar bazaar Ramadan yang menjual bahan kebutuhan pokok dengan harga murah.

Kehadiran Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna hampir setiap pasar murah memberi semangat kelompok masyarakat untuk terus terlibat membantu pemerintah menstabilkan harga kebutuhan pokok.

Inilah kebutuhan bahan pokok yang selalu dijaga supaya tidak terjadi lonjakan harga.
Inilah kebutuhan bahan pokok yang selalu dijaga supaya tidak terjadi lonjakan harga.

Di halaman Balaikota Depok juga digelar beberapa kegiatan pasar tani dan bazar, yang pada intinya adalah menjual dengan harga murah. Polresta Depok pun tergerak untuk menggelar acara serupa dengan menggandeng Bulog dan pihak kelurahan.
Pekan lalu misalnya, Pradi menijau Gerakan Stabilitas Pangan yang dimotori oleh Polresta Depok dan Bulog, di Kelurahan Kukusan, Beji.

“Giat pasar ini sudah berjalan 10 hari, saya hadir. Alhamdulillah, sudah ditangani dengan baik oleh tim,” kata Pradi Supriatna. Kenapa Pradi hadir? Karena kegiatan itu dianggap sangat mendukung program stabilisasi pasokan dan harga pangan.

Sebelumnya, kegiatan serupa juga digelar di halaman kantor Kelurahan Sukamaju, Cilodong. . Kasat Binmas Polresta Depok, Kompol Siti Nurhayati, mengatakan kegiatan pasar murah merupakan upaya Polresta Depok, membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok dengan menjual sejumlah produk dengan harga murah.

Polresta Depok menggandeng Polda Metrojaya dan Bulog guna melaksanakan kegiatan pasar murah. Untuk pelaksanaanya, kegiatan operasi pasar murah dilaksanakan di 11 kecamatan secara bergantian.

“Kegiatan ini perintah Kapolresta Depok, Kombes Herry Heryawan guna membantu masyarakat Kota Depok,” ujar Nurhayati. Ada 11 bahan kebutuhan pokok yang dijual pada operasi pasar murah. Harganya murah, misalnya gula pasir Rp11.900 per kilogram, minyak gorep 35.000 per kilogram dan ayam beku Rp 29.000 per ekor.

Masyarakat menyambut gembira kehadiran pasar murah karena sangat membantu kebutuhan .
Masyarakat menyambut gembira kehadiran pasar murah karena sangat membantu kebutuhan .

Agar tidak ada aksi borong memborong karena harganya memang murah, maka pembelian dibatasi hanya boleh satu barang sebanyak 2 kilo. Meski dibatasi, tapi animo masyarakat untuk membeli sangat tinggi. Potret seperti itu juga kelihatan ketika diadakan pasar tani yang menjual cabe sampai ikan. Hanya dalam sekejap, barang-barang itu ludes terjual.

Walikota Depok Mohammad Idris sudah turun ke pasar beberapa hari menjelang Ramadan datang. Ketika meninjau Pasar Sukatani, Cimanggis, Idris melihat stok kebutuhan pokok aman, sehingga tidak ada alasan untuk menaikkan harga.

“Harga stabil, bahkan ada harga komoditi yang lebih rendah dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Pasar Sukatani. Mudah-mudahan bisa stabil terus sampai menjelang lebaran,” kata Idris.

Dinas Perdagangan dan Industi (Dagin) Pemkot Depok sempat berencana menggelar pasar murah di 22 kelurahan. Sayang, kegiatan itu tidak jadi dilakukan, karena gagal lelang.
“Pemerintah Kota Depok telah menganggarkan Rp 396 juta untuk pasar murah itu.

Rencananya, setiap lokasi akan mendapatkan 226 paket bahan pangan berisi minyak goreng satu liter, gula pasir satu kilogram, tepung terigu satu kilogram, sirup satu botol, dan kacang tanah kupas 0,5 kilogram. Tapi sayang ini tidak bisa dilaksanakan,.” Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok Anim Mulyana

Meski gagal menggelar pasar murah Ramadan, mendekati Idul Fitri nanti, Pemerintah Kota Depok akan rutin mengawasi harga sejumlah bahan pangan pokok. ‘’Kalau ada kecenderungan harga naik, maka kita akan gelar pasar murah,’’ kata Anim. (adi)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *