by

Maya Febriyanti: Cowok Keren Itu Tidak Mesti Merokok

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Depok Maya Febriyanti Purwandari bersama Wakil Kepala SMAN 4 Depok Rina Putri Ningsih dan IDI Depok foto bersama usai pembukaan program Tinggalkan Rokok Selasa 12 September.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Depok Maya Febriyanti Purwandari bersama Wakil Kepala SMAN 4 Depok Rina Putri Ningsih dan IDI Depok foto bersama usai pembukaan program Tinggalkan Rokok Selasa 12 September.

Depokrayanews.com- BPJS Kesehatan Cabang Kota Depok gencar menyelenggarakan program promotif preventif spesifik daerah berupa penanggulangan bahaya rokok terhadap pelajar di wilayah Kota Depok.

Setelah menggelar kegiatan Tinggalkan Rokok Senin (11/9/2017) di SMP Negeri 11 Depok, Selasa (12/9/2017) pagi, BPJS Kesehatan menggelar acara serupa di SMA Negeri 4 Depok. Pesertanya sama yakni 100 orang pelajar.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kota Depok, Maya Febriyanti Purwandari mengatakan program Ti-Rock (Anti Rokok) merupakan salah satu bentuk kepedulian BPJS Kesehatan terhadap seluruh pelajar, dan generasi penerus bangsa.

Maya menyebut jumlah perokok aktif di kalangan pelajar Kota Depok sangat tinggi yakni 23,4 persen, jauh di atas rata rata nasional yang hanya 20 persen.

Dengan gaya santai Maya memotivasi pelajar untuk tidak merokok. Bagi yang sudah terlanjur merokok, segeralah berhenti.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Depok, Maya Febriyanti Purwandari
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Depok, Maya Febriyanti Purwandari.

“Apakah cowok keren itu adalah cowok yang perokok, ” tanya Maya kepada sekitar 100 pelajar itu. Dengan lantang para pelajar menjawab, tidak.

Menurut Maya, cowok keren itu tidak mesti merokok. Cowo maco itu tidak mesti merokok, karena merokok itu sangat membahayakan kesehatan.

Setelah menjelaskan sekilas tentang bahaya merokok, Maya kemudian bertanya lagi kepada peserta. “Apakah masih mau merokok,” kata Maya. Lagi-lagi dijawab dengan tidak.

Acara itu dibuka oleh Wakil Kepala SMAN 4 Depok Rina Putri Ningsih. Kepada para pelajar, Rina mengatakan program Ti-Rock itu sangat positif.

“Jadi kalian kalau sudah terlanjur merokok jangan takut untuk mengikuti program ini karena kalian tidak akan dikeluarkan dari sekolah tapi kalian akan dibina dan dibimbing ke arah yang positif, ” kata Rina.

Wakil Kepala SMAN 4 Depok Rina Putri Ningsih membuka progran Tinggalkan Rokok.
Wakil Kepala SMAN 4 Depok Rina Putri Ningsih membuka progran Tinggalkan Rokok.

Kepada depokrayanews.com, Rina mengakui anak didiknya banyak yang merokok. “Ya sekitar 20 persen lah yang merokok. Mereka merokok secara sembunyi sembunyi,” kata Rina.

Berbagai upaya sudah dilakukan sekolah agar anak-anak tidak merokok atau berhenti merokok. Antara lain dengan mendata pelajar yang kedapatan merokok. Bagi yang sudah tertangkap beberapa kali, maka orang tuanya dipanggil ke sekolah.

“Ada sekitar 8 persen orang tua pelajar yang merokok kita panggil ke sekolah untuk memberitahukan kepada orang tuanya kalau anaknya mereka merokok,” kata Rina.

Karena itu Rina berterima kasih kepada BPJS Kesehatan yang memilih SMAN 4 Depok sebagai tempat pelaksanaan progrom Ti-Rock. “Mudah mudahan dengan program ini jumlah pelajar yang merokok berkurang, ” kata Rina.

Dampak dari bahaya merokok itu disampaikan secara rinci oleh dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Depok. (red)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *