by

Daftar 6 Penguasa Jalan Tol di Indonesia, Jasa Marga Masih Jadi Raja

DEPOKRAYANEWS.COM- Persiden Joko Widodo atau Jokowi menargetkan pembangunan jalan tol di Indonesia sepanjang 2.500 km yang meliputi Jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 2.000 km dan tambahan Trans Jawa sepanjang 500 km.

Jalan tol di Jawa meliputi Tol Cigatas (Cileunyi-Garut-Tasikmalaya) sepanjang 184 km, Yogyakarta–Bawen (77 km), Solo–Yogyakarta–Kulon Progo (91,93 km), Semarang–Demak (27 km) dan Demak–Tuban–Gresik (236 km).

Presiden Jokowi selalu menyebut bahwa pembangunan infrastruktur menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Indonesia untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dari negara lain.

Bagi pengusaha pembangunan jalan tol merupakan ladang bisnis tersendiri. Buktinya, kini semakin banyak perusahaan swasta yang terjun ke bisnis jalan tol.

Berikut daftar 6 perusahaan penguasa Jalan Tol di Indonesia:

1. Jasa Marga
Salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk, masih menjadi raja bisnis tol yang memiliki pangsa pasar sebesar 51% di seluruh Indonesia.

Konsesi Jasa Marga mencapai 1.809 kilometer hingga Q1-2022. Angka ini juga sudah merupakan tambahan pengusahaan jalan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap yang mencapai 206,65 kilometer.

Jasa Marga sendiri saat ini tengah mempersiapkan pembangunan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, yang akan jadi tol terpanjang di Indonesia.

Untuk menggarap jalan tol ini, Jasa Marga membentuk anak perusahaan baru: PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC). Konstruksi pembangunan jalan tol itu dimulai pada kuartal II-2023. Saat ini sudah memasuki tahap inventarisasi lahan untuk pembangunan tol Gedebage-Cilacap.

Sedangkan total ruas yang telah beroperasi hingga Q1-2022 ini mencapai 1.259 kilometer setelah beroperasinya tol Manado-Bitung.

“Dari 24 ruas tol yang ada di anak perusahaan, 16 telah beroperasi penuh dan 2 telah beroperasi sebagian seperti Bogor Ring Road dan Cinere-Serpong.

Sementara ada enam ruas tol lagi yang berada dalam fase pembebasan lahan dan pembangunan, yaitu: Japek II Selatan, Yogyakarta-Bawen, Yogyakarta-Solo, Tol Yogyakarta International Airport-Kulonprogo, Gedebage-Tasikmalaya, Probolinggo-Banyuwangi, Cinere-Jagorawi.

2. Hutama Karya (HK)
Selain Jasa Marga, PT Hutama Karya (Persero) menempati urutan kedua sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang memegang konsesi tol terpanjang di Tanah Air karena mendapatkan mandat dari Pemerintah dalam membangun Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS).

Saat ini, HK telah membangun JTTS sepanjang 1.065 kilometer dengan 534 ruas masih tahap konstruksi dan 531 kilometer ruas operasi. Lalu, disusul dengan jalan tol lain di luar JTTS seperti Tol Akses Tanjung Priok (ATP) sepanjang 11,4 kilometer dan Tol JORR Seksi S sepanjang 13,5 kilometer.

HK telah memiliki konsesi tol sepanjang 1.089,9 kilometer atas JTTS maupun dua ruas tersebut. Hingga kini, ruas yang telah beroperasi penuh di antaranya Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter), Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka), Tol Palembang-Indralaya, dan lain-lain.

3. Waskita Karya
Meski baru saja menjual dua ruas tolnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk masih tetap berapa di posisi ketiga. Melalui anak usaha PT Waskita Toll Road (WTR) telah mengelola 10 jalan tol dengan panjang 558,5 kilometer.

Sebelumnya, Waskita Karya mengelola 15 jalan tol, namun kemudian Waskita melakukan divestasi saham terhadap lima ruas jalan tol yakni Tol Semarang-Batang, Tol Cinere-Serpong, Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), Tol Cibitung-Cilincing, serta Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT).

4. Astra Infra
Astra Infra menjadi salah satu BUJT dengan jalan tol yang cukup panjang yaitu 357,6 kilometer dengan kepemilikan saham di tujuh BUJT.

Rinciannya, Tol Tangerang-Merak (72,5 kilometer), Tol Cikopo-Palimanan (116,8 kilometer), Tol Semarang-Solo (72,6 kilometer), dan Tol Jombang-Mojokerto (40,5 kilometer). Lalu Tol Surabaya-Mojokerto (36,3 kilometer), Tol Kunciran-Serpong (11,2 kilometer) dan JORR I Ruas Ulujami-Kebon Jeruk (7,67 kilometer).

Awalnya Astra Infra Toll Road merupakan pengelola Tol Tangerang-Merak (Tamer) dengan panjang 72 kilometer yang sebelumnya dimiliki PT Marga Mandalasakti (MMS) milik Hutomo Mandala Putra, putra Presiden Soeharto. Jalan Tol Tangerang-Merak menghubungkan Barat Tangerang dan Merak, sebelah barat Pulau Jawa. Pada tahun 2005, PT Astra Tol Nusantara mengakuisisi 34 persen saham PT MMS.

5. Citra Marga Nusaphala Persada
Posisi kelima dipegang oleh PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk atau CMNP. BUJT ini telah membangun Tol Ir Wiyoto Wiyono ruas Cawang-Tanjung Priok dan Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga/Pluit sepanjang 32,96 kilometer.

Lalu, Tol Simpang Susun Waru-Bandara Juanda sepanjang 12,8 kilometer, Tol Depok-Antasari-Salabenda sepanjang 28,7 kilometer, Tol Soreang-Pasir Koja (Soroja) 8,15 kilometer, serta Tol Ciliwung-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sepanjang 61,6 kilometer.

Dari ruas jalan tol yang dibangun dan telah beroperasi tersebut, konsesi jalan tol milik CMNP membentang sepanuang 144,21 kilometer. Padahal CMNP adalah perusahaan swasta pertama yang membangun jalan tol di Jakarta. Perusahaan yang awalnya milik Mbak Tutut, anak Presiden Soeharto juga sudah membangun jalan tol di Malaysia dan Philipina.

6. Kompas Gramedia:
Melalui anak usaha PT Translingkar Kita Jaya, Kompas Gramedia turut terjun dalam pengusahaan jalan tol pada ruas Jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago). Jalan tol ini membentang dari Cimanggis hingga Cinere sepanjang 14,6 kilometer.

Cijago merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) II sepanjang lebih dari 110 kilometer yang melingkar dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta hingga Tanjung Priok.

Jalan Tol Cijago akan menghubungkan wilayah barat Jakarta dengan wilayah Tangerang yang kemudian dilanjutkan dari simpang susun di Kunciran ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta sepanjang 55,73 kilometer. Di sebelah timur, Jalan Tol Cijago akan tersambung dengan Jalan Tol Cimanggis-Cibitung (Tol Jakarta-Cikampek) sepanjang 25,4 kilometer dan berakhir di Tanjung Priok melalui ruas Cilincing-Cibitung sepanjang 34 kilometer.

Selain Cijago, Kompas Gramedia juga memegang saham konsesi untuk Tol Serpong-Balaraja melalui anak usahanya PT Transindo Karya Investama. Bersama Astra dan Sinarmas melalui PT Bumi Serpong Damai (BSD), Kompas Gramedia membangun tol sepanjang 30 kilometer tersebut. (red)

1

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *