by

Daftar Holding BUMN yang Dibentuk Erick Thohir, 70 BUMN Ditutup

DEPOKRAYANEWS.COM- Sejak menjabat Menteri BUMN pada akhir 2019 lalu hingga November 2021, Erick Thohir telah menutup 70 BUMN. Kemudian Erick sudah membentuk sederet holding BUMN yang dikelompokkan berdasarkan sektor atau klusternya.

Berikut daftar holding BUMN yang telah dibentuk Erick Thohir:

1. Holding BUMN Pariwisata
Diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Injourney alias Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung diluncurkan pada Kamis 13 Januari 2022 kemarin. Holding sebelumnya terbentuk pada Oktober 2021 lalu.

Jokowi menyebut holding ini dibentuk dengan tujuan memajukan sektor pariwisata dan memperbaiki tata kelola agar lebih efisien dan sederhana.

Adapun anggota Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung ini antara lain PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Hotel Indonesia Natour (Persero), PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero), dan PT Sarinah (Persero).

Sementara, induk holding sendiri dipegang oleh PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero). Kementerian BUMN telah menunjuk Dony Oskaria sebagai Direktur Utama Aviasi Pariwisata Indonesia sejak holding terbentuk pada 2021 lalu.

2. Holding BUMN Ultra Mikro
Holding Ultra Mikro terdiri dari tiga entitas BUMN, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.

Holding resmi dibentuk lewat penandatanganan Akta Inbreng saham pemerintah pada Pegadaian dan PNM sebagai penyertaan modal negara kepada BRI selaku induk holding pada 13 September 2021 lalu.

Pembentukan holding ini ditujukan untuk mempermudah wong cilik untuk mendapat pinjaman. Dengan sinergi tiga lembaga keuangan tersebut, diharapkan modal BUMN bisa lebih besar dan bunga yang ditawarkan pun bisa lebih lebih kecil.

Dalam hal ini, pemerintah menugaskan holding ultra mikro untuk menyalurkan pembiayaan ke 29 juta nasabah sampai 2024 mendatang dari posisi saat ini yang hanya 15 juta nasabah.

3. Holding BUMN Perhotelan
PT WIKA Realty ditunjuk menjadi induk holding BUMN perhotelan pada Desember 2020 lalu lewat penandatanganan perjanjian komitmen jual beli saham.

Pada pembentukan tahap pertama, sebanyak 22 hotel BUMN tergabung di dalam holding tersebut. Ke-22 hotel tersebut merupakan anak usaha dari empat BUMN, yakni PT WIKA Realty, anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Aero Wisata, PT Hotel Indonesia Natour (Persero), dan anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Patra Jasa.

Mereka adalah 11 hotel milik Hotel Indonesia Natour, 1 hotel milik Aero Wisata, 1 hotel milik PT Patra Jasa, dan 9 hotel milik PT Pegadaian Hotel Indonesia Natour.

“Konsolidasi bisnis hotel ini sejalan dengan langkah menjadikan BUMN sebagai institusi bisnis yang kompetitif sekaligus mengatur lini bisnis hotel BUMN sehingga BUMN Induk yang sebelumnya membawahi anak-anak usaha hotel dapat dapat menjalankan bisnis sesuai bisnis inti yang dimiliki, ” ujar Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo.

Ia menambahkan pembentukan holding BUMN perhotelan dilakukan sesuai dengan rencana efisiensi, perampingan perusahaan pelat merah sebagai institusi bisnis dan global player, menjalankan dan mendukung program pemerintah di bidang pariwisata, serta meningkatkan daya saing dan penciptaan nilai dari konsolidasi bisnis hotel BUMN.

4. Holding BUMN Pangan
Kementerian BUMN resmi membentuk Holding BUMN Pangan pada pada Jumat (7/1) lewat pengalihan saham lima perusahaan pelat merah sektor pangan. Yakni, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), PT Sang Hyang Seri, PT Perikanan Indonesia, PT Berdikari, dan PT Garam, kepada PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI sebagai induk Holding BUMN Pangan.

Pembentukan Holding BUMN Pangan mendapatkan restu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 118 Tahun 2021 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke dalam modal saham RNI, dilengkapi dengan KMK 555/KMK.06/2021 tentang Penetapan Nilai PMN ke dalam modal saham RNI yang diteken Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Holding pangan diharapkan dapat menciptakan nilai tambah, efisiensi, penguatan supply chain, hingga inovasi bisnis model yang pada ujungnya merealisasikan kemandirian pangan RI.

5. Holding BUMN Farmasi
Kementerian BUMN mengesahkan Holding Farmasi pada awal 2020. Holding farmasi terdiri atas tiga perusahaan BUMN yakni Bio Farma sebagai induk holding, yang beranggotakan PT Kimia Farma (Persero) Tbk dan PT Indofarma (Persero) Tbk.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan tujuan dari pembentukan holding farmasi ini untuk memperkuat kemandirian industri farmasi nasional, meningkatkan ketersediaan produk, dengan menciptakan inovasi bersama dalam penyediaan produk farmasi.

“Sinergi dari tiga BUMN yang tergabung dalam holding farmasi ini, dapat menurunkan impor bahan baku farmasi atau Active Pharmaceutical Ingredients (API). Mengingat saat ini lebih dari dari 90 persen bahan impor farmasi masih diimpor dari luar negeri,” ujar Honesti. (mad/ril/cnn)

1

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *