by

Denny Indrayana Pendukung Anies Baswedan Beberkan Skenario Jokowi pada Pilpres 2024

DEPOKRAYANEWS.COM- Aktivis politik Denny Indrayana menyampaikan analisanya terkait Pilpres 2024 yang mulai semarak setelah PDI Perjuangan mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres).

Pendukung Anies Baswedan itu menyebut ada dua strategi dan dua motif Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2024 supaya mendarat aman alias soft landing usai menjabat.

Strategi pertama, kata dia, adalah terlibat aktif alias cawe-cawe dalam penentuan calon presiden di Pilpres 2024.

Denny mengutip pernyataan Pengamat Politik Erros Djarot terkait langkah Jokowi yang mendukung beberapa capres tertentu dan tidak ikut memilih Anies.

“Target utama adalah sebisa mungkin hanya ada dua pasangan calon dalam Pilpres 2024,” kata Denny dalam keterangannya, Senin 24 April 2023.

Denny menduga Jokowi hanya ingin dua pasangan calon presiden yang bertarung dalam Pilpres 2024 merupakan orang yang dekat dengannya.

Sebab, orang yang berseberangan dan tidak mendukung Jokowi berpotensi untuk tidak melanjutkan warisan dan program kerja presiden setelah lengser.

“Keduanya adalah all the president’s Men. Calon yang diidentifikasi berseberangan dan mungkin tidak melanjutkan legacy kepresidenannya, sebisa mungkin dieliminasi, sedari awal,” ujar Denny.

Strategi kedua, kata dia, adalah memecah suara bakal capres Anies Baswedan. Caranya, dengan mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres ketiga di Pilpres 2024.

Tujuannya adalah agar suara Islam yang pro Anies terbagi ke Prabowo. Sehingga, suara yang didapat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo lebih banyak.

“Harapan Jokowi yang ideal Ganjar Pranowo menjadi presiden. Akan tetapi, harus ada capres ketiga kalau langkah Anies Baswedan tidak terbendung,” ujar Denny.

Denny menduga Jokowi membaca survei politik lembaga riset CSIS yang menyimpulkan Anies bisa memukul mundur Ganjar atau Prabowo jika head to head.

“Oleh karena itu, dimunculkan Prabowo Subianto yang mengidentifikasikan diri sebagai capres dari kelompok hijau pada Pilpres 2019 untuk memecah suara pendukung Anies,” kata dia.

Dengan pengusungan Prabowo, menurutnya, Ganjar punya kemungkinan menang semakin besar.

Bukan hanya memecah suara Anies dengan mendukung Prabowo, Jokowi juga menyiapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sebagai Cawapres Ganjar.

Denny menduga Sandi dipasangkan dengan Ganjar agar suara kelompok Islam pendukung Anies terbagi menjadi tiga.

Dia meyakini Sandiaga Uno akan menjadi cawapres Ganjar atas arahan Jokowi. Selain Sandi, pihak yang diberi tugas memecah suara Anies itu adalah Menteri BUMN Erick Thohir.

“Penugasan itu datang dari Jokowi, untuk Sandiaga dan Erick Tohir dengan mendekati partai-partai Islam. Sandi ditugaskan masuk ke PPP,” kata Denny.

Menurutnya, duet Ganjar dan Sandi juga menjadi pasangan yang cukup sulit ditandingi. Hal tersbeut berdasarkan survey-survey yang beredar.

Menurut analisa Denny, langkah itu dilakukan karena Jokowi ingin mendarat secara aman dan nyaman.

Mantan Wakil Menteri Kehakiman mengklaim Presiden pernah membeberkan dua keinginannya setelah lengser kepada seorang menteri senior atau orang dalam lingkar istana yang tak dia sebutkan namanya.

Pertama, mengamankan dan melanjutkan program kerja yang selama ini digarapnya.

“Target Presiden Jokowi, siapapun presiden penggantinya adalah orang yang bisa mengamankan dan melanjutkan program kerjanya,” kata Dennyn

Kedua, aman dari kasus hukum. “Satu, proyek Ibu Kota Negara (IKN) berlanjut. Kedua, tidak ada masalah ataupun kasus hukum yang menjerat Jokowi ataupun keluarganya,” lanjut dia. (mad/red)

1

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *