by

Depok akan Bentuk Forum Wartawan Ramah Anak

Puluhan wartawan menghadiri diskusi dan pembentukan media ramah anak di Depok
Puluhan wartawan menghadiri diskusi dan pembentukan media ramah anak di Depok

DepokRayanews.com- Sekitar 40 orang wartawan dari berbagai media di Kota Depok sepakat untuk membentuk Forum Wartawan Ramah Anak.

Kesepakatan itu mengemuka di penghujung acara sosialisasi dan pembentukan media ramah anak yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemerintah Kota Depok, Selasa (3/6/2018).

Ada dua pembicara yang menyampaikan materinya pada acara itu yakni T. Farida Rachmayanti Mantan Sekretaris Pansus Pembentukan Perda Kota Layak Anak yang juga Sekretaris Komisi D DPRD Kota Depok dan Sidik Mulyono Kepala Diskominfo Kota Depok. Acara dibuka secara resmi oleh Asisten Bidang Hukum dan Sosial Sri Utomo yang juga Ketua Gugus Tugas Kota Layak Anak Kota Depok.

Farida lebih banyak merefresh bagaimana awalnya dibuat Perda No 15 Tahun 2013 tentang Kota Layak Anak.

Perda ini merupakan bentuk jawaban terhadap kekhawatiran masyarakat dan pemerintah terhadap kasus-kasus kekerasan terhadap anak.

Begitu juga kata Sidik Mulyono. Dikatakan, beberapa Perda atau kebijakan pemerintah tentang Kota Layak Anak. Kota Ramah Anak. Kota bebas sampah, Kota Ramah Lansia dan sebagainya lahir karena kekhawatiran dan keinginan menjadikan Depok sebagai kota yang aman, nyaman dan religius.

“Jadi kalau ada kejadian, bukan berarti programnya yang harus dievaluasi, apalagi iktapi implementasi harus dilihat. Depok kini belum Kota Layak Anak. baru menuju Kota Layak Anak,” kata Sidik.

“Begitu juga dengan Kota Bebas Sampah bukan berarti tidak ada sampah. Kota Layak Anak, bukan berarti tidak ada ada kejadian sama sekali,” kata Sidik.

Pada acara yang dipandu Yulia Oktavia, Kabid Tumbuh Kembang dan Pengembangan Kota Layak Anak, para wartawan banyak menyorot status kota layak anak dengan berbagai kasus kekerasan terhadap anak yang sering terjadi akhir-akhir ini.

Sejumlah wartawan mempertanyakan apakah masih layak Depok disebut Kota Layak Anak melihat masih banyak kasus kekerasan terhadap anak. termasuk kekerasan seksual.

Wartawan juga menyorot banyaknya kejahatan anak dan kekerasan terhadap anak karena masalah ekonomi.

Artinya, persoalan anak tidak hanya dilihat pada anak itu sendiri. Tapi harus dilihat lingkungannya, orangtuanya, dan sebagainya.

Asisten Bidang Hukum dan Sosial, Sri Utomo mengajak media masa untuk bersama-sama mewujudkan Depok Kota Layak Anak. “Ada 4 komponen yang terlibat langsung dalam program Kota Layak Anak yakni, pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan media masa,” kata Sri Utomo.

Kepala DPAPMK, Eka Bahtiar setuju pemikiran untuk membentuk Forum Wartawan Ranah Anak. “Nanti kita buat diskusi secara berkala tentang permasalahan yang ada,” kata Eka.

Di bagian akhir acara, wartawan dan pejabat yang hadir sama-sama membubuhkan tandatangan di atas spanduk sebagai bentuk dukungan terhadap program Depok Kota Layak Anak. (adi)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *