by

Dilaporkan ke Polisi, Ustad Abdul Somad Mengaku Tidak Takut

Ustad Abndul Somad

DepokRayanews.com- Ustaz Abdul Somad (UAS) mengaku tidak akan lari setelah viral dan heboh video ceramahnya yang dinilai menghina agama Kristen dan Katolik. Dia tidak takut karena merasa tidak bersalah.

Bahkan UAS mengaku siap menjalani proses hukum yang menghadapinya. “Sebagai warga negara yang baik saya tidak akan lari, tidak akan mengadu. Saya tidak akan takut karena saya tidak merasa salah dan saya tidak pula ingin merusak persatuan dan kesatuan bangsa,” kata UAS lewat video yang diunggah kanal YouTube FSRMM TV pada Minggu (18/8/2019).

Klarifikasi tersebut disampaikan UAS di sela-sela ceramah dalam rangka peringatan HUT RI ke-74 di Masjid At-Taqwa, Simpang Kelayang, Indragiri, Riau pada 17 Agustus lalu.

Dalam video berdurasi 57.06 menit itu, UAS awalnya mengajak jamaah untuk mengirimkan doa kepada para pejuang. Lantas ia menceritakan dirinya yang sedang dilaporkan ke polisi. “Saya sedang dilaporkan ke Polda Nusa Tenggara Timur karena dianggap penistaan agama,” ungkap UAS. Awalnya UAS sempat bertanya kepada jemaah, apakah mendengar kabar bahwa dirinya dilaporkan ke polisi.

Kemudian UAS mengungkap bagaimana kronolisnya bahwa ceramah itu sudah terjadi pada 3 tahun lalu di Masjid An Nur Pekanbaru Riau.

Paling tidak ada tiga poin klarifikasi terkait ceramah hukum melihat salib yang disampaikan Ustaz Abdul Somad.

Pertama, UAS mengaku ucapannya itu semata-mata sebagai jawaban atas pertanyaan jamaah tanpa ada niatan intoleransi.

“Itu saya menjawab pertanyaan, bukan saya membuat-buat untuk merusak hubungan. Ini perlu dipahami dengan baik,” tuturnya sembari meminta perhatian jamaah.

Kedua, UAS mengatakan ceramah tersebut disampaikan di ruang tertutup yang sejatinya diperuntukka untuk intern muslim.

“Itu pengajian di sebuah masjid tertutup, bukan di stadion, bukan di lapangan sepak bola, bukan di televisi untuk menjelaskan intern umat islam tentang patung dan kedudukan Nabi Isa AS. Untuk orang islam dalam Al-Quran dan Sunah Nabi SAW,” terangnya.

Ketiga, pria bergelar Datuk Seri Ulama Setia Negara berujar bila ceramah tersebut berlangsung pada 2016, di tempat yang sering ia gunakan untuk pengajian.

“Pengajian itu lebih tiga tahun lalu, sudah lama di kajian subuh Sabtu di Masjid An-Nur Pekanbaru karena saya rutin pengajian di sana. Satu jam pengajian diteruskan dengan tanya jawab, tanya jawab dan tanya jawab,” tandas UAS.

Setelah ceramah UAS soal salib viral, sejumlah pihak mendesak negara untuk bertindak. Bahkan Brigade Meo Nusa Tenggara Timur (NTT) telah melaporkan UAS ke Polda NTT atas tuduhan penistaan agama pada Sabtu (17/8/2019). (mad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *