by

Disdik Depok Siapkan Konsep KBM Saat New Normal, Maksimal 20 Orang per Kelas

Disdik Depok menyiapkan konsep KBM saat penerapan new normal.

Depokrayanews.com- Dinas Pendidikan Kota Depok tengah menyiapkan konsep penerapan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka langsung di era new normal, atau di era tatanan kehidupan baru.

”Strategi-stretegi itu di antaranya sistem KBM yang akan dibagi dalam bentuk shift pagi dan siang,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohammad Thamrin di Depok, Senin 1 Juni 2020.

Jumlah maksimal siswa dalam satu ruangan kelas juga akan dibatasi yakni sebanyak 18-20 orang per kelas untuk menghindari kerumunan. Selanjutnya ada pembatasan jarak sepanjang satu meter antarsiswa sehingga satu meja diisi satu orang siswa.

“Nanti kita buat SOP untuk diterapkan di masing-masing satuan pendidikan. Apa yang harus dilakukan siswal, guru, dan sekolah. Tapi penerapan ini masih menunggu kebijakan lebih lanjut karena waktu masih nanti di tahun ajaran baru, yaitu 18 Juli 2020,” kata Thamrin.

“Rencana awal masksimal 20 orang per kelas dengan konsekuensi pagi dan siang dengan selisih minimal satu jam (pergantian shift). Kalau kurang dari satu jam akan ada kerumunan. Kita pelajari semua, lalu konsep ini akan diskusikan dengan tim gugus tugas,” kata Thamrin.

Kementerian Pendidikan telah menyiapkan protokol tetap untuk kemudian ditindak lanjuti di masing-masing daerah. Kota Depok akan menyesuaikan dengan kondisi di masing-masing satuan pendidikan, misalnya sekolah dasar yang memang masih terkendala kapasitas kelas.

“Kalau kita bikin dua shift saja hanya kebagian tatap muka dua hari mungkin. Kalau jumlah rombongan belajar ada 24 atau 18 tapi ruang kelas tidak sebanding,’ katanya.

Untuk tenaga pengajar yang menderita penyakit rentan seperti diabetes dan jantung agar mengisi materi daring sehingga tidak boleh melaksanakan KBM tatap muka.

Menurut Thamrin, pada tatanan kehidupan normal baru di sektor pendidikan ada pembatasan materi yang diberikan serta akan mengurangi sejumlah tugas dan pekerjaan rumah.

Selain itu, siswa dilarang melakukan kegiatan berolahraga di lapangan lantaran akan berpotensi adanya kerumunan.

“Yang kita utamakan soal tujuan pembelajaran jadi enggak harus dengan PR dan tugas banyak, yang jelas tujuan pembelajaran bisa tercapai,” kata dia.

Thmarin menyebut akan menutup kantin-kantin di sekolah sampai batas waktu tertentu sehingga siswa diharuskan membawa bekal makanan dari rumahnya masing-masing. ”Kami akan membuat surat imbauan agar orang tua mengantarkan sekaligus menjemput anak-anaknya ke sekolah. Ini untuk mengeliminir siswa bisa melakukan kegiatan di luar rumah selepas pulang sekolah sehingga bisa rentan tertular pandemi virus,” kata Thamrin.

Protokol-protokol ini akan diputuskan setelah mendapatkan arahan langsung dari gugus tugas berkaitan dengan adanya pelonggaran kegiatan untuk sektor pendidikan.

Disdik Depok, kata Thamrin sudah menyiapkan dua konsep . ”Kalau masih pembelajaran jarak jauh (PJJ) ya konsepnya seperti ini. Kalau tatap muka, kita juga sudah siapkan konsepnya,” kata Thamrin. (ril)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *