by

Golkar Ingin ada Perubahan di Kota Depok

Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok, dr. Farabi El Fouz.

Depokrayanews.com- Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok dr. Farabi El Fouz menginginkan Pilkada yang akan digelar pada 9 Desember 2020 mendatang bisa memberikan perubahan bagi Kota Depok ke arah yang lebih baik.

”Intinya Golkar menginginkan ada perubahan di Kota Depok menjadi lebih baik,” kata Farabi dalam bincang santai dengan wartawan DMC Kota Depok, di Hotel Bumi Wiyata, Kamis 13 Agustus 2020.

Perubahan di Kota Depok merupakan tageline yang sejak awal diusung Partai Golkar Kota Depok ketika hendak mencalonkan dr. Farabi El Fouz sebagai calon walikota atau wakil walikota Depok. Tapi begitu dr. Farabi tidak jadi maju di Pilkada, perubahan itu tetap akan diperjuangkan.

”Partai Golkar akan mendukung pasangan calon walikota dan wakil walikota yang siap melakukan perubahan,” kata Farabi. Menurut dokter spesialisi anak itu, banyak hal yang perlu dilakukan perubahan di Kota Depok.


Farabi menyebut di bidang kesehatan, masyarakat ber-KTP Depok, seharusnya bisa berobat secara gratis. ”Banyak LSM yang memperjuangkan masyarakat yang tidak mampu, bisa berobat. Untuk mengantar ke rumah sakit saja, banyak yang mikir bagaimana ongkosnya. Tapi kalau dengan KTP Depok bisa berobat gratis, banyak masyarakat terbantu. Kalau ada yang sakit RT atau RW pasti mau mengantar,” kata Farabi.

Sebagai dokter, Farabi mengaku paham bagaimana caranya dengan KTP Depok bisa berobat gratis. Menurut dia banyak yang bilang dengan KTP Depok bisa berobat gratis, tapi belum tentu tau caranya. ”Ngomongnya gampang, tapi tau ga caranya. Kalau tidak tau caranya, nanti saya kasih tau,” kata dia.

Pemerintah Kota Depok, kata dia, harus memperbanyak jumlah Puskesmas dan RSUD supaya tidak terjadi penumpukan pasien. Berdasarkan data, di Depok baru ada 38 UPT Puskesmas. Padahal di Depok ada 63 kelurahan. Idealnya, kata Farabi, di Kota Depok ada 4 RSUD.

Menjawab pertanyaan wartawan soal Depok Kota Sehat, menurut Farabi masih perlu dilihat indikator-indikator pendukungnya. Misalnya, apakah masih ada penyakit hepatitis, apakah ada ada stunting dan sebagainya. Sepanjang penyakit seperti itu masih ada, maka belum bisa disebut kota sehat.

Farabi juga menyoroti ketimbangan antara jumlah SLTP dengan SLTA di Kota Depok. Akibatnya, banyak tamatan SLTP yang tidak tertampung di SLTA apakah itu SMA ataupun SMK negeri maupun swasta. Karena itu, Farabi mengusulkan dibangun Madrasyah Aliyah di sejumlah wilayah.

Farabi menyebut kondisi trotoar yang sangat menyedihkan, karena hampir semua rusak, sehingga tidak ada ruang untuk pejalan kaki. Padahal Depok adalah daerah yang menempel dengan ibukota. ”Mestinya Depok punya trotoar yang bagus dan nyaman,” kata dia. (red)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *