by

Hardiono Terdorong Maju sebagai Calon Walikota Depok, Ini Penyebabnya

Hardiono Sekda Depok

DepokRayanews.com- Hardiono yang kini menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, tetap yakin maju sebagai Calon Walikota Depok pada Pilkada yang akan digelar 23 September 2020 mendatang, meskipun sampai hari ini belum ada partai politik yang akan mengusungnya.

”Semua kandidat belum jelas pengusungnya. Semua masih menunggu keputusan dari DPP partai politik, termasuk Pradi Supriatna dan PKS sekalipun. Jadi sampai hari ini belum ada kandidat yang mengantongi surat rekomendasi. Biasanya rekomendasi dan keputusan akan keluar menjelang batas waktu pendaftaran,” kata Hardiono kepada depokrayanews.com, Senin 2 Maret 2020.

Karena itu, Hardiono sangat yakin bisa maju sebagai calon walikota. Apalagi Hardiono sudah melakukan pembicaraan dengan sejumlah partai politik baik di Depok maupun tingkat provinsi dan tingkat pusat. ”Tunggu saja, kejutannya. Mari sama-sama kita lihat partai mana nanti yang akan mendukung saya,” kata hardiono yang sebentar lagi memasuki masa pensiun sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Menurut Hardiono, banyak masyarakat yang menginginkan dirinya maju sebagai Calon Walikota Depok, supaya ada perubahan di Kota Depok ke arah yang lebih baik. ”Banyak masyarakat yang meminta saya maju. Mereka sudah membuat tim sukses buat saya di banyak wilayah di Kota Depok, terus terang saya terharu dan makin semangat untuk maju,” kata Hardiono.

Dari pantauan depokrayanews.com, Salah satu poster yang beredar di media sosial adalah gambar Hardiono yang mengepalkan jari tangannya. Di atasnya tertulis: Saya KaHar.., alias Kawan Hardiono. Di bagian tengahnya ada tulisan: Depok Cerdas.

Terkait hasil survei yang dilakukan media cetak Radar Depok, Hardiono tidak terlalu khawatir, karena hasil survei bukan satu-satunya ukuran. Apalagi yang melakukan survei bukan lembaga resmi yang terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM serta Kesbangpol.

Menurut Hardiono, survei yang dilakukan Radar Depok lebih pada melihat figur, bukan pada perubahan yang diharapkan masyarakat. ”Survei itu kan harus ada sampelnya, berapa respondennya, kemudian jaminan tim ahli dari surveyornya siapa. Kredibel atau tidak,” kata Hardiono.

Hardiono sudah melakukan survei internal, bekerjasama dengan lembaga survei resmi. ”Sekarang saya minta dilakukan survei eksternal,” kata dia. Hanya saja Hardino belum mau membocorkan hasil survei internalnya. ”Nanti saja, kini kita lagi bikin survei eksternal,” kata dia.

Ketika ditanya apa yang mendorong dirinya maju sebagai Calon Walikota Depok, Hardiono kemudian memaparkan sejumlah hal yang menurutnya selama ini belum berjalan baik di Kota Depok. ”Misalnya, reformasi birokrasi belum berjalan baik. Public services perlu dimaksimalkan,” kata Hardiono.

Dengan potensi yang dimiliki kemudian lokasi yang sangat strategis, berbatasan langsung dengan Ibukota Negara Jakarta, mestinya Kota Depok harus bisa lebih baik. ”Depok ini harus berubah. Depok harusnya bisa lebih baik,” kata mantan Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Depok itu.

Sedangkan soal kemacetan yang banyak dikeluhkan masyarakat, menurut Hardiono sudah bisa terjawab dengan program yang ada di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD). ”Tinggal dukungan dari DPRD, masyarakat, pengusaha, akademisi dan media.

”Semua harus saling mendukung untuk merealisasikan yang ada di dalam RPJMD dan RPJPD, yang merupakan produk hukum berupa perda,” kata Hardiono. (red)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *