by

Hernawati: Program JKN Memudahkan Akses Kesehatan bagi Keluarga Saya

DEPOKRAYANEWS.COM– Sejak hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sudah tidak terhitung berapa banyak masyarakat Indonesia yang tertolong hingga saat ini.

Seperti yang dirasakan oleh Hernawati (35), seorang ibu rumah tangga yang membesarkan sang anak sendirian dikarenakan suaminya yang sudah meninggal dunia. Menjadi orang tua tunggal atau single parent tentu tidak mudah, berbagai kebutuhan keluarga ia penuhi semampunya, tidak lupa ia melindungi keluarganya dengan memiliki jaminan kesehatan.

Hernawati mengaku dirinya adalah satu di antara banyaknya masyarakat Indonesia yang telah tertolong oleh Program JKN. Bahkan tidak hanya dirinya, orang tua, anak, dan suaminya juga pernah merasakan manfaat dari program ini.

“Saya berencana menonaktifkan ibu saya karena beliau belum lama ini meninggal dunia, jadi saya harus segera menonaktifkan dari kepesertaan Program JKN, karena yang saya tahu apabila tidak dinonaktifkan nanti tagihannya akan tetap berjalan walau nanti bisa disesuaikan dengan tanggal surat kematian. Namun saya rasa lebih baik segera menonaktifkan daripada harus bolak-balik menyesuaikan rekonsiliasi apabila terlanjur muncul tagihan. Kira-kira begitu yang saya dapat infonya mudah-mudahan tidak keliru. Selama ini saya dan keluarga termasuk ibu saya, sudah merasakan bagaimana rasanya berobat hingga operasi sebagai pasien JKN,” kata Hernawati, Kamis.

Hernawati menyampaikan bahwa beberapa waktu lalu sang ibu sempat menjalankan operasi mulai dari pemasangan pen hingga beberapa operasi lainnya. Semuanya sebagai peserta JKN dan ia bersyukur bahwa ia benar-benar merasa puas dengan semua pelayanan yang ibunya dapatkan. Bahkan ia dan keluarga tidak perlu mengeluarkan biaya apapun, semua gratis dan ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Tidak hanya sang ibu, ia sendiri pun pernah merasakan hal yang sama, bahkan saat ini ia perlu pengobatan rutin yang dilakukan rutin satu kali dalam dua minggu.

“Saat ini saya juga sedang berobat rutin, karena saya terkena ‘syaraf kejepit’ jadi dokter meminta saya untuk melakukan pengobatan rutin yang dilakukan sebanyak satu kali dalam dua minggu. Saya melakukan pengobatan rutin ini di salah satu rumah sakit swasta di Kota Depok.

Tentunya sesuai prosedur awalnya saya berobat ke klinik tempat saya terdaftar lalu mendapat rujukan ke rumah sakit, jadi bukan tiba-tiba di rumah sakit dalam kondisi tidak emergency, karena saya masih sering dengar bahwa masih ada masyarakat yang belum memahami alur berjenjang ini bahkan banyak yang ingin segera dilayani di rumah sakit saja tanpa harus melalui proses rujukan. Padahal ya tidak ada salahnya mengikuti prosedur yang ada, supaya kita juga mendapatkan pelayanan yang semestinya,” kata Hernawati.

Sudah terdaftar lama, Hernawati mengatakan bahwa dirinya dan keluarga sudah terdaftar lama di Program JKN. Bahkan sampai dengan kurang lebih empat tahun lalu ia terdaftar di perusahaan tempat ia bekerja sebagai Pekerja Penerima Upah (PPU), sehingga ia dan keluarganya ditanggung oleh perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku. Namun semenjak sudah tidak bekerja lagi ia langsung mengalihkan segmen kepesertaannya ke segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU).

“Karena kami sudah tahu bagaimana manfaatnya terdaftar di Program JKN, jadi begitu sudah tidak bekerja saya langsung mengalihkan ke mandiri saja yang terpenting saya dan keluarga tetap memiliki jaminan kesehatan. Walau tentunya saat ini kami mendaftar di mandiri kelas tiga karena menyesuaikan dengan kemampuan saat ini. Menurut saya terdaftar kelas berapapun tidak menjadi suatu hal yang penting, justru yang penting adalah kita terdaftar aktif di Program JKN. Toh yang saya tahu tidak ada perbedaan dalam pelayanan kesehatan hanya berbeda pada ruang kelas rawat inap saja kalau sedang dirawat,” pungkas Hernawati.

Ia mengungkapkan bahwa dirinya berharap Program JKN bisa terus berjalan dengan baik, agar semakin banyak lagi masyarakat yang merasakan manfaat dari program ini. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada program ini karena telah menolong banyak orang termasuk dirinya, anak, dan almarhum ibunya. Program JKN harus tetap berjalan dengan baik agar kesehatan masyarakat Indonesia juga bisa terjaga dengan adanya jaminan kesehatan yang berkualitas. (BS/se)

1

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *