by

IDI: Idealnya Kota Depok Punya 10 Laboratorium

Laboratorium PCR

Depokrayanews.com- Ketua Gugus Tugas Ikatan Dokter Indonesia Kota Depok, dr. Alif Noeriyanto mengatakan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan menguji lendir tenggorokan pasien dinilai lebih cepat untuk mengetahui apakah pasien tersebut positif atau negatif COVID-19.

Menurut Alif Noeriyanto, Kota Depok sangat membutuhkan alat test dengan metode PCR di laboratorium. Apalagi, kasus COVID-19 di Kota Depok terus meningkat baik kasus positif maupun orang dalam pemantauan.

”Ya, setidaknya Kota Depok memerlukan 10 laboratorium untuk melakukan test PCR termasuk di antaranya labkesda,” kata Alif kepada wartawan di Depok, Selasa 21 April 2020. Pemerintah, kata dia, bisa mengembangkan fasilitas test PCR tersebut di empat rumah sakit yang dapat dibagi ke tiga wilayah.

Secara geografis, Depok dapat dibagi ke tiga zona di antaranya bagian barat, tengah, dan timur. Maka di masing-masing zona tersebut harus ada rumah sakit yang memiliki laboratorium untuk tes PCR di tambah rumah sakit induk.

”Begitu juga di puskesmas bisa tes PCR. Jadi tidak menumpuk di rumah sakit dan labskesda. Idealnya 10 fasilitas kesehatan baik rumah sakit, puskesmas, dan Labkesda,” kata dr. Alif.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita mengatakan saat ini perizinan Labkesda untuk dijadikan sebagai laboratorium khusus COVID-19 tengah dikejar.

Pihaknya juga sudah menganggarkan dana sebesar lebih kurang Rp 1 miliar untuk pengadaan alat dan mesin yang dibutuhkan dalam metode PCR.

“Ini kan prosesnya simultan terus kami kejar untuk perizinan. Untuk anggaran kira-kira sudah disiapkan satu miliar rupiah,” kata Nova. (ril)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *