by

Imbas Corona, Industri Penerbangan Indonesia Sangat Terpuruk

Maskapai Indonesia

Depokrayanews.com- Indonesia National Air Carriers Association (INACA) menyebut industri penerbangan kian memasuki masa yang sangat sulit karena wabah corona atau covid-19. Sehingga para maskapai sudah mulai melakukan kebijakan merumahkan karyawan hingga PHK. Bahkan sebagian tidak beroperasi karena bangkrut.

Lion Air misalnya, harus menutup penerbangan dalam dan luar negerinya karena corona, antara lain penerbangan ke China dan Wuhan, penerbangan umrah, penerbangan dari dan ke Malaysia, penerbangan domestik ke Papua dan lainnya. Kondisi ini juga terjadi dengan maskapai penerbangan lainnya.

Ketua Umum INACA Denon Prawiratmadja, mengatakan, untuk mengurangi kerugian, sejumlah maskapai penerbangan telah melakukan langkah antisipasi. Misalnya, memilih opsi tutup operasi. Selain itu, maskapai nasional juga mulai merumahkan atau melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawannya baik bagi pilot, awak kabin, teknisi dan karyawan pendukung lainnya.

Alhasil, semua maskapai penerbangan sudah mengurangi jumlah penerbangan baik rute dan frekuensinya sampai dengan 50% atau lebih karena penurunan jumlah penumpang yang sangat signifikan.

“Diramalkan apabila penuntasan pandemi Covid-19 semakin tidak pasti hal ini akan membuat industri penerbangan semakin terpuruk bahkan sebagiannya akan tidak beroperasi karena bangkrut,” kata Denon Jumat 27 Maret 2020.

Untuk menyelamatkan industri penerbangan agar tetap eksis, baik saat ini maupun saat recovery nanti, maka INACA akan meminta sejumlah keringanan maupun insentif kepada Pemerintah.

“Yang kami harapkan adalah penundaan pembayaran PPh, penangguhan bea masuk impor suku cadang, penangguhan biaya bandara dan navigasi yang dikelola BUMN, pemberlakuan diskon biaya bandara yang dikelola Kementerian Perhubungan, dan perpanjangan jangka waktu berlakunya pelatihan simulator maupun pemeriksaan kesehatan bagi awak pesawat,” katanya.

Ia sangat menyadari bahwa wabah covid-19 ini melumpuhkan hampir semua aktivitas perekonomian. Namun menurut Denon industri penerbangan nasional sangat terpuruk.

Jika tidak ada respon positif dari pemerintah, maka PHK besar-besaran akan berlanjut. Sayangnya, persoalan PHK ini dia tak merinci sudah sejauh apa jumlah yang dilakukan maskapai nasional.

“Dampaknya bukan hanya di industri penerbangan itu sendiri tapi juga untuk industri pendukungnya baik hilir maupun hulu seperti bengkel pesawat, ground handling, dan agen perjalanan yang terlibat. Untuk ini, INACA sangat mengharapkan respon positif dari Pemerintah yang cepat untuk menghindari gelombang perumahan dan PHK yang tidak bisa dihindari tersebut,” kata dia. (mad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *