by

Indonesia Mengalami Resesi Ekonomi, Ini Kata Menkeu Sri Mulyani

Menkeu Sri Mulyani

Depokrayanews.com- Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan potensi resesi ekonomi pada kuartal III 2020 karena pertumbuhan ekonomi dalam skenario terburuk diprediksi kembali minus.

Namun, menurut Sri Mulyani resesi ekonomi tidak berarti bahwa kondisi Indonesia sangat buruk karena sejumlah indikator ekonomi sudah membaik pada periode Juli dan Agustus dibandingkan posisi Mei hingga Juni.

“Kalau secara teknikal kuartal III ini kita di zona negatif, maka resesi terjadi. Namun, tidak berarti kondisinya sangat buruk, karena kami lihat kalau kontraksi lebih kecil dan menunjukkan ada pemulihan di bidang konsumsi dan investasi melalui dukungan belanja pemerintah di akselerasi cepat,” kata Sri Mulyani usai rapat bersama Banggar DPR, Senin 7 September 2020.

Menurut Ani- panggilan Srimulyani-, perbaikan kinerja ekspor juga akan membantu pemulihan ekonomi akibat covid-19.

Dalam satu hingga dua bulan terakhir, ekspor tercatat menguat. Data BPS menyebut nilai ekspor mencapai US$13,73 miliar pada Juli 2020 atau naik 14,33 persen dari Juni 2020.

“Kita berharap pertumbuhan ekonomi di kuartal III lebih baik dibanding kuartal II yang kontraksi cukup dalam 5,3 persen,” kata dia.

Ia juga memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III tahun ini berada di kisaran nol persen hingga minus 2 persen.

Apabila perekonomian RI kembali masuk di zona negatif, maka Indonesia mengalami resesi ekonomi secara teknis lantaran pertumbuhan ekonomi negatif dalam dua kuartal berturut-turut.

Pada kuartal II 2020 lalu, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi cukup dalam, yakni sebesar minus 5,32 persen. (mad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *