by

Inilah Profil 3 Calon Rektor UI Periode 2019 -2024, Siapa yang Layak Terpilih ?

Pemilihan rektor UI memasuki babak akhir, siapa yang bakal terpilih ?

Depokrayanews.com- Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (MWA UI) telah menetapkan tiga besar calon rektor UI 2019-2024 dalam Rapat Paripurna pada Kamis (19/9/2019) di kampus UI Salemba. Ketiga nama itu adalah Prof Dr rer nat Abdul Haris, Prof Ari Kuncoro, SE, MA, PhD dan Prof Dr dr Budi Wiweko, MPH, SpOG (K).

Ketiga calon rektor itu, akan mengikuti debat publik yang akan digelat di Balairung Kampus UI pada Rabu (25/9/2019) mendatang. Masyarakat umum dan sivitas akademika UI boleh menghadiri acara debat tersebut. Rencananya, penetapan rektor UI akan dilaksanakan setelah debat berlangsung.

Lalu siapa yang bakal terpilih menjadi rektor UI ? Masih belum bisa dipastikan meskipun banyak suara menyatkan pilihan pada salah satu dari tiga calon itu. Mau tahu sosok ketiga calon rektor tersebut, depokrayanews.com sebagai salah satu media online pilihahan dengan berita pilihan menurunkan profil ketiga calon yang dikutip dari laman resmi UI.

Prof Dr rer nat Abdul Haris:

Abdul Haris

Salah satu kandidat kuat rektor UI ini masih menjabat Dekan FMIPA UI. Dia lahir pada 21 September 1970 di Pemalang dari keluarga petani yang membentuknya menjadi pribadi yang disiplin dan bekerja keras. Abdul Haris memperoleh gelar sarjana dan magister dari Departemen Fisika FMIPA UI, lalu melanjutkan pendidikan doktor dalam bidang Geofisika di Kiel Univeristy.

Saat ini Haris menjadi seorang Guru Besar. Dalam jabatannya sebagai Dekan FMIPA UI, dikatakan bahwa dia membawa perubahan melalui penambahan fasilitas kesejahteraan. Sebanyak dua gedung laboratorium Riset Multidisiplin Pertamina-FMIPA UI juga berhasil didirikan dan hibah sebesar Rp 7 miliar dari Sinar Mas Group juga didapatkan untuk utilisasi gedung tersebut. Ada pula kerja sama dengan beberapa perusahaan, seperti Schlumberger.

Dalam bidang riset, Abdul Haris membuat FMIPA sebagai penghasil publikasi terbesar kedua di UI sehingga berdampak pada peningkatan guru besar hingga 117 persen. Selain di UI, dia pun tercatat aktif tergabung dalam Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) dan terdaftar sebagai Vice President.

Dalam pemilihan rektor UI periode 2019-2014, Prof Abdul Haris memiliki visi “Mengembangkan dan mentransformasi Universitas Indonesia menjadi universitas unggulan di tingkat global dengan tetap mempertahankan nilai-nilai Universitas Indonesia”. Visi itu dijabarkan melalui program HARIS for UI, yaitu Human Capital, Acceleration, Reform, Integration, dan Sustainability.

Haris mengatakan bahwa UI memiliki peran besar karena merupakan universitas terbaik di Indonesia dan menjadi guru bangsa. Dia pun menuturkan akan menjadikan UI sebagai universitas yang mandiri dan otonom serta mampu menyelesaikan berbagai masalah. UI juga diharapkan bisa menjadi agen reformasi dan riset serta harus adaptif dan tanggap karena dunia yang semakin maju ini. Dia pun menyebutkan bahwa programnya itu untuk menjadikan UI sebagai universitas unggulan serta harus menjadikan dan menghasilkan lulusan-lulusan yang unggul sehingga bisa menghadapi berbagai masalah bangsa.

Prof Ari Kuncoro SE, MA, PhD:

Ari Kuncoro

Calon yang kedua ini lahir pada tahun 1962 dan meraih gelar sarjana di FEB UI dengan konsentrasi Ekonomi Moneter, Master of Arts dari Univerity of Minessota, dan PhD dalam bidang Ilmu Ekonomi dari Brown University.

Ari adalah Guru Besar dalam bidang Ilmu Ekonomi di FEB UI dengan Google H-Index 14 dan menempati posisi pertama di Indonesia untuk sitasi karya ilmiah berdasarkan RePEC.

Prof Ari mengawali kariernya di LPEM FEB UI sebagai asisten peneliti dan terus berlanjut sampai dia menjadi Wakil Dekan FEB UI, kemudian menjadi Dekan FEB UI hingga saat ini. Dalam karier akademisnya, dia pun memiliki kegiatan lain, seperti membangun kerja sama penelitian dengan Brown University, National Bureau of Economic Research (NBER), dan National Science Fondation (NSF) di Amerika Serikat.

Sejumlah penelitiannya juga telah dipublikasikan dalam jurnal yang memiliki reputasi internasional. Di luar FEB UI, Ari aktif dalam kegiatan lain, seperti menjadi anggota East Asian Economist Association serta profesor tamu di Brown University dan Australian National University.

Pada pemilihan rektor UI periode 2019-2014, Prof Ari mengusung visi yaitu “Menuju Universitas Indonesia yang inovatif, mandiri, unggul, inklusif, dan bermartabat”. Untuk mewujudkan visi tersebut, dia menyebutkan sejumlah program yang salah satunya difokuskan pada team work.

Menurut Ari, pelemahan rupiah dan penurunan ekspor yang terjadi sekarang karena sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang tidak guyub secara internasional. Dia pun memiliki program yang ditujukan kepada mahasiswa, yaitu membuat pendidikan berbasis kolaborasi. “Selama ini yang dihasilkan adalah individualis, dengan IPK tinggi, lalu kalau jadi team work payah,” ujar Prof Ari. Menurut dia, team work itu sangat penting karena kita tidak akan bisa pintar sendirian. Maka dari itu, dia merencanakan program paper kelompok, proyek kelompok, dan lain-lain. “Itulah program yang akan dicoba supaya SDM Universitas Indonesia dapat berperan untuk menjaga bangsa dan negara kita. Mungkin saat ini masih banyak CEO yang berasal dari Universitas Indonesia, tetapi kita tidak tahu lima tahun ke depan,” kata dia.

Prof Dr dr Budi Wiweko, SpOG (K), MPH:

Budi Wiweko

Kandidat ketiga ini merupakan Ketua Senat Akademika UI sekaligus Wakil Direktur Bidang Pengembangan Bisnis dan Inovasi Indonesian Medical Education and Research Institute Fakultas Kedokteran UI (IMERI FK UI).

Budi adalah lulusan Ilmu Kedokteran di FK UI, lalu meraih gelar spesialis di Bidang Imunoendokrinilogi Reproduksi di UI. Selanjutnya, dia mengambil gelar S3 dan Magister Jurusan Manajemen Rumah Sakit di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Budi sempat menjadi Wakil Ketua Senat Mahasiswa FK UI periode 1993-1994, Koordinator Pengembangan Riset Fakultas Kedokteran UI periode 2010-2014, serta Sekretaris Bidang Hubungan Internasional dan Kerjasama MEA Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia periode 2015-2018.

Dalam pemilihan rektor UI periode 2019-2024, dia mengambil tema “Membangun Universitas Indonesia Menjadi Area Knowledge Economy melalui Entrepreneurial University”. Melalui visi dan misinya sebagai calon rektor UI, Prof Budi ingin membangun UI dalam tiga bidang, yaitu bidang Riset dan Teknologi, Akademis dan Kemasyarakatan, serta Kewirausahaan dan Kolaborasi.

Secara spesifik, Budi memiliki tiga misi di bidang Riset dan Teknologi, yaitu memimpin pendidikan tinggi berbasis penelitian dan inovasi; mengakselerasi implementasi entreprenuerial university dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pelayanan masyarakat; serta meningkatkan keberadaan dan peran Indonesia di dunia internasional.

Kemudian, dalam bidang Akademis dan Kemasyarakatan, Budi ingin mencetak lulusan UI sebagai pemimpin masyarakat, mengakselerasi peningkatan kualitas pendidikan melalui kerja sama dengan institusi pendidikan berkelas dunia (join degree), serta aktif membantu pemerintah dan berpartisipasi dalam membangun ketahanan, kemandirian, dan daya saing bangsa.

Prof Budi juga memiliki tiga misi untuk bidang Kewirusausahaan dan Kolaborasi, yaitu membangun kapasitas dan memberdayakan semua sumber daya dalam mencapai tujuan bersama; membangun budaya entrepreneur bagi semua sivitas akademika; dan membuka pintu seluas-luasnya dalam aspek kolaborasi serta kemitraan dengan alumni, pemerintah, industri, dan masyarakat. (ril)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *