by

IOH Berhasil Selesaikan Integrasi Infrastruktur Jaringan Telekomunikasi 100 Persen

DEPOKRAYANEWS.COM- Indosat Ooredoo Hutchison atau IOH telah selesai mengintegrasikan infrastruktur jaringan telekomunikasi 100 persen. Tapi ada pekerjaan rumah yang harus dituntaskan IOH yakni membangun infrastruktur telekomunikasi atau modern licensing ke 11 ribu desa sampai 2025 ke.

Hingga Desember 2022, IOH baru menyelesaikan pembangunan infrastruktur telemomunikasi di 1.024 desa atau sekitar 10 persen dari target, sehingga masih menyisakan pekerjaan rumah yang cukup besar yakni menuntaskan 9.976 desa lagi.

Seperti diberitakan, operator telekomunikasi seluler Indosat Ooredoo dan Hutchison Tri Indonesia telah mengumumkan kesepakatan merger pada September 2021. Penggabungan resmi keduanya efektif pada 4 Januari 2022. Perusahaan hasil penggabungan tersebut bernama Indosat Ooredoo Hutchison.

Sebelum merger, Indosat Ooredoo memiliki sekitar 38.000 site pemancar, sedangkan Hutchison Tri Indonesia mempunyai 26.000 site pemancar. Proses integrasi memakan waktu satu tahun dan menghasilkan sekitar 46.000 site pemancar.

President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan, pelanggan sebenarnya tidak terlalu peduli aksi merger. Mereka lebih peduli mengenai kualitas layanan telekomunikasi seluler yang semakin baik.

“Oleh karena itu, kami berusaha menyelesaikan integrasi infrastruktur jaringan telekomunikasi secepatnya. Kami bisa menuntaskan hanya dengan satu tahun. Setelahnya, kami harus melakukan modernisasi dan ekspansi pembangunan baru,” ujar Vikram saat berbuka puasa bersama dengan media, Rabu 12 April 2023.

Menurut Vikram, integrasi yang selesai dibangun membuat jangkauan jaringan yang lebih luas dengan tambahan lebih dari 700 kecamatan dan kualitas layanan di dalam ruangan yang lebih baik untuk tambahan 32 persen populasi.

Chief Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison, M Danny Buldansyah menambahkan, ekspansi infrastruktur jaringan baru akan gencar menyasar ke luar Jawa. Misalnya, Nusa Tenggara.

“Layanan telekomunikasi seluler kami bukannya tidak tersedia di luar Jawa (sehingga akhirnya kami mau ekspansi). Perluasan yang akan kami lakukan bersifat menambah baru infrastruktur di daerah sekitar kabupaten/kota dan desa yang kami telah masuk sebelumnya,” kata dia.

Pascamerger, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika mewajibkan Indosat Ooredoo Hutchison memenuhi pembangunan infrastruktur telekomunikasi atau modern licensing ke 11.000 desa sampai tahun 2025.

Hingga Desember 2022, Indosat Ooredoo Hutchison telah menyelesaikan pembangunan di 1.024 desa sehingga menyisakan pekerjaan rumah menuntaskan 9.976 desa lagi.

Belanja modal Indosat Ooredoo Hutchison tahun ini mencapai sekitar Rp 13 triliun. Di antaranya akan dipakai untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur jaringan.

“Perluasan infrastruktur jaringan yang kami maksud telah termasuk menunaikan kewajiban modern licensing kepada pemerintah Indonesia,” kata Danny. (rel)

1

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *