by

Isu Mutasi Jadi Topik Hangat di Kalangan ASN Kota Depok, Siapa yang Tersingkir?

Depokrayanews.com- Isu mutasi besar-besar kini menjadi topik hangat di kalangan aparatur sipil negara (ASN) Kota Depok. Ada yang merasa bakal tersingkir, ada juga yang merasa di atas angin.

Bahkan di kalangan ASN sudah beredar isu nama-nama yang bakal dipromosikan jadi pejabat mulai dari tingkat kepala seksi, kepala bidang sampai kepala dinas. Analisa itu lebih melihat dari sisi kedekatan hubungan.

Apalagi saat ini ada dua posisi kepala dinas yang masih kosong. Kemudian ada lima posisi camat, beberapa lurah dan kasi di beberapa kelurahan. Pengisian jabatan itu akan menjadi salah satu faktor penggerak terjadinya rotasi, dan promosi jabatan.

Pilkada Kota Depok yang berlangsung pada Desember 2020 lalu menjadi penyebab terjadinya kubu-kubuan di lingkungan ASN Kota Depok.

Secara diam- diam, meskipun secara aturan ASN tidak boleh berpolitik, di arus bawah, ASN tebelah jadi dua kekuatan kelompok.

Kekuatan pertama yang loyal mendukung Walikota Depok Mohammad Idris. Kekuatan kedua yang loyal mendukung Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna (ketika itu).

Idris dan Pradi sama sama maju sebagai Calon Walikota Depok. Idris berpasangan dengan Imam Budi Hartono, sedangkan Pradi berpasangan dengan Afifah Alia.

Berdasarkan hasil penghitungan suara KPU, pasangan Idris-Imam yang menang dan sudah dilantik beberapa bulan lalu.

Kini setelah hampir 6 bulan Idris-Imam dilantik mulai beredar mutasi di lingkungan Pemerintah Kota Depok. Sekda Kota Depok yang belum lama dilantik, Supian Suri memastikan mutasi akan dilaksanakan setelah 27 Agustus 2021.

“Yang pasti setelah tanggal 27 Agustus,” kata Supian Suri dalam sebuah acara akhir pekan kemarin.

Bahkan Walikota Depok Mohammad Idris juga sudah memberikan sinyal akan adanya mutasi, rotasi dan promosi jabatan ASN dalam waktu dekat.

“Masih proses asesmen. Cepat atau lambat, yang pasti mesti ada rotasi,” kata Idris.

Mutasi, rotasi dan promosi jabatan ASN, kata dia, harus dilakukan untuk merefresh situasi dan kondisi kerja sesuai arahan, ketentuan kepegawian dan jabatan/pangkat golongan ASN.

Menurut Supian Suri, siapapun yang nantinya dipilih Walikota untuk menjalankan amanah mengisi jabatan, baik karena mutasi, rotasi dan promosi di posisi mana pun diharapkan bisa memberikan kemampuan terbaiknya.

“Terutama dalam membangun kerjasama untuk melayani masyarakat Depok. Karena pada dasarnya para pegawai Pemkot Depok merupakan asset bagi masyarakat Kota Depok,” kata dia.

Di kalangan politik melihat mutasi pertama di era Idris-Imam merupakan ujian “kebersamaan” Idris dan Imam. Apakah Idris mengajak Imam duduk bersama untuk menentukan ASN yang akan dirotasi, mutasi dan promosi.

Ketika Pradi Supriatna menjadi Wakil Walikota Depok, dia beberapa kali mengatakan tidak diajak bicara soal mutasi jabatan di Pemkot Depok. Bahkan Pradi pernah tidak hadir pada acara pelantikan karena tidak diundang. (red)

1

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *