DEPOKRAYANEWS.COM- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Depok tengah melakukan kajian terkait meningkatnya kasus tawuran antar remaja. Polres Metro Depok mencatat, sepanjang ramadan 1444 hijrian, terjadi 63 kasus tawuran dan 367 pelaku tawuran ditangkap.
Kepala Bappeda Kota Depok Dadang Wihana, Sabtu, mengatakan kajian tersebut disusun oleh tim dari lintas sektor dan perangkat daerah.
“Dalam kajian ini, kami sedang bahas langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam mengantisipasi dan mencegah aksi tawuran agar tidak terjadi lagi ke depannya,” kata Dadang seperti dilansir Antara, Sabtu 15 April 2023.
Menurut Dadang, kajian tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab tindak tawuran pelajar, serta menelusuri latar belakang keluarga, kondisi lingkungan sekolah, dan teman bermain para pelaku.
“Kami undang unsur kepolisian, psikolog Universitas Indonesia (UI), sosiolog, pelajar, dan perangkat daerah untuk menghimpun masukan terkait penyebab terjadinya aksi tawuran, lalu dibahas dan disusun menjadi sebuah bahan kajian,” kata dia.
Seperti diberitakan, Polres Metro Depok mengamankan 367 orang pelaku tawuran yang rata-rata masih berstatus pelajar pada 23 Maret-14 April 2023.
“Dari 141 pelaku yang diamankan rata-rata berstatus pelajar sekolah SMA, SMK, dan sisanya ada dari SMP usia mulai dari 16 sampai 19 tahun,” kata Ahmad Fuady.
Ia mengatakan aksi tawuran berdasarkan data yang dihimpun terdapat ada 63 kali yang terjadi di 11 kecamatan di Kota Depok.
“Kejadian tawuran sebanyak 63 kali, berarti dalam semalam ada dua sampai tiga kali tawuran, baik itu yang berhasil dicegah dan yang sudah terjadi,” kata dia. Para pelaku tawuran yang berhasil diamankan tergabung dalam geng atau kelompok. (ris)
Comment