by

Kepala BPJS Kesehatan Depok: Jangan Tunda Pemeriksaan Kanker Mulut Rahim

Dalam rangka ulangtahun BPJS ke-48 diadakan pemeriksaan IVA dan Papsmear serentak seluruh Indonesia, Di Depok dipusatkan di Balaikota Depok.
Dalam rangka ulangtahun BPJS ke-48 diadakan pemeriksaan IVA dan Papsmear serentak seluruh Indonesia, Di Depok dipusatkan di Balaikota Depok.

Depokrayanews.com- Kepala BPJS Kota Depok Nurifansyah mengatakan kanker mulut rahim (kanker serviks) merupakan salah satu penyakit mematikan nomor dua terbesar setelah kanker payudara, karena itu pemeriksaan Inspeksi Visual Asam (IVA) dan Papsmear tidak boleh ditunda-tunda.

‘’Data statistik menunjukan satu orang perempuan meninggal setiap jam di dunia, karena kanker mulut rahim. Dari total penderita kanker, sekitar 34.4 persen adalah penderita kanker mulut rahim. Tingkat kematian perempuan akibat kanker mulut rahim sangat tinggi,’’ kata Nurifansyah pada acara pencanangan Gerakan Promotif Preventif dengan pemeriksaan IVA dan Papsmear tingkat Kota Depok di Balaikota Depok, Jumat (29/7/2016).

Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia yakni di 1.558 titik pelayanan pelayanan dengan target peserta 27.000 orang untuk pemeriksanaan IVA dan 10.275 untuk pemeriksaan Papsmear. Gerakan ini kemudian dicatatkan dalam Rekor MURI karena jumlah titik layanan terbanyak. Kegiatan itu diselenggarakan dalam rangka HUT BPJS Kesehatan ke-48 bekerjasama dengan Organisasi Aksi Solidaritas (OASE) Era Kabinet Kerja, yang diketuai Ibu Presiden.

Di Depok, pencanangan dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Lies Karmawati. Kegiatan ini diawali dengan penyuluhan tentang kanker serviks oleh dr Mutia Prayanti SpOG. Menurut Nurifansyah, pemeriksaan IVA dan Papsmear di Kota Depok, dilakukan di 10 titik dengan peserta 450 orang untuk pemeriksaan IVA dan 315 untuk pemeriksaan Papsmear. Pemeriksaan dilakukan secara gratis bagi peserta JKN.

Sepuluh tempat pemeriksaan IVA/Papsmear di Kota Depok pada Jumat (29/7/2016) adalah Aula Balaikota Depok, Klinik Melati Medika, Klinik Reni Sejahtera, Klinik Tugu Sawangan Baru, Klinik Bakti Kerinci, dr Nurul Ainy Fitriani, dr Sunny Inggrit Tapiheru, Puskesmas Tapos, Puskesmas Pancoran Mas, dan Caya Laboratorium Klinik,

Menurut Nurifansyah, kanker mulut rahim itu bisa dideteksi sejak dini, kalau melakukan pemeriksaan sejak awal.. Tapi persoalannya, sekitar 70 persen penderitanya baru diketahui setelah stadium empat, sudah berat. Penyakit ini memiliki peluang tinggi untuk disembuhkan, jika diketahui sejak dini, melalui screening atau deteksi kanker, misalkan dengan pemberian vaksin.

“Cakupan perempuan yang mengikuti screening baru 2 persen saja. Idealnya 80 persen. Hal ini yang mendorong Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat/JKN KIS memperluas cakupan screening khususnya kanker serviks kepada seluruh peserta JKN KIS di Indonesia,” kata Ifan—panggilan Nurifansyah.

Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Lies Karmawati. ‘’Satu-satunya kanker yang diketahui penyebabnya adalah kanker mulut rahim, karena itu sangat penting untuk dideteksi sejak dini,’’ kata Lies.

Sementara itu, dr. Mutia SpOG dalam penyuluhannya mengatakan banyak faktor penyebab terjadinya kanker serviks, salah satunya Human Papilloma Virus (HPV), merokok, melakukan hubungan seksual pertama pada usia dini, dan lain-lain. (and)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *