by

Kepala SMPN 19 Depok Akui Manipulasi Nilai Rapor 51 Siswanya, Siapa yang Bermain ?

Depokrayanews.comKepala SMP Negeri 19 Depok Nenden Eveline Agustina mengakui telah memanipulasi nilai rapor 51 siswa yang diterima melalui jalur prestasi rapor di 8 SMAN di Kota Depok. Akibatnya, status penerimaan 51 siswa itu dianulir. Siapa yang bermain ? Adakah keterlibatan pihak lain, karena Nenden baru menjadi kepala sekolah di SMPN 19 Depok itu sejak November 2023.

“Ya ini memang suatu kesalahan dan kami sudah akui. Dan kami sudah ikuti prosesnya,” kata Nenden seperti dilansir Kompas, Kamis 18 Juli 2024.

Nenden telah berkoordinasi dengan Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk memberikan keterangan dan klarifikasi. “Kami ikuti alurnya saja. Ya kami akui saja itu suatu sebuah kesalahan,” kata dia.

Nenden mengaku siap menanggung segala risiko dan konsekuensi atas kesalahannya itu. “Apa pun konsekuensinya ya kami harus siap,” ujar Nenden.

Tapi Nenden tidak bisa bicara banyak soal 51 siswa itu, karena masalahnya sudah disampaikan ke Irjen Kemendikbudristek. Begitu juga ketika ditanya soal siapa pelaku katrol rapor siswa itu karena sudah dilaporkan ke ke Dinas Pendidikan.

Menurut Nenden sebagian dari 51 siswa yang dianulir status penerimaannya itu, kini telah diterima di sekolah swasta. “Terakhir pagi ini, kami dapat informasi dari para wali kelasnya, mereka sudah diterima di sekolah swasta. Tinggal dua orang lagi yang belum,” jelas Nenden.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 51 calon peserta didik (CPD) di Kota Depok dianulir masuk ke 8 SMA negeri karena dugaan manipulasi nilai rapor. “Iya, jadi 51 CPD dari salah satu SMP ya, itu terpaksa harus dianulir status diterimanya (jadi murid) gitu. Yang pertama, di saat pendaftaran PPDB tahap kedua (kemarin) ada anomali data,” kata Pelaksana Harian Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Mochamad Ade Afriandi.

Puluhan siswa yang dianulir ini berasal dari satu sekolah yang sama, yaitu SMPN 19 Depok dan tersebar di delapan SMA negeri. “Kemarin di hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) ya kita anulir yang 51 orang ini. Dan 51 CPD tersebar di delapan sekolah di SMA negeri di Depok,” kata Ade. (ril)

1

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *