by

Ketan Sarikaya, Hantaran Khusus Mertua Kini Bisa Dinikmati di Bufet JoBundo

DEPOKRAYANEWS.COM- Ketan Sarikaya ? Barangkali pernah mendengar nama makanan khas Minangkabau atau Sumatera Barat ini. Ya, ada yang menyebut Ketan Srikaya, tapi sebagian menyebut Ketan Sarikaya. Keduanya benar, karena keduanya berbeda.

Ketan Srikaya banyak ditemukan di warung, restoran atau kafe. Bentuknya kotak, dibungkus dengan plastik bening. Bagian atasnya berwarna cokelat dan bagian bawahnya ketan. Sebagian menyebut ini sebagai Kue Talam Cokelat. Cokelatnya terbuat dari tepung hunkwe. Setelah matang, cokelatnya jadi mengental, tidak cair. Tapi kalau digigit tetap lembut.

Berbeda dengan Ketan Sarikaya. Bentuknya agak cair. Tidak bisa dipotong pakai pisau. Tapi pakai sendok, Sarikaya jenis ini sama sekali tidak menggunakan tepung, sehingga sangat lebut, tidak kental. Sepintas seperti agar. Begitu diambil dengan sendok sangat lunak karena sedikit berair.

Di Sumatera Barat, Ketan Sarikaya sangat familiar karena dianggap sebagai makanan spesial orang-orang berada (orang kelas menengah atas-red) Kenapa spesial? Karena makanan ini biasanya keluar pada saat Ramadhan atau saat lebaran. Ketan Sarikaya dulu dianggap makanan mahal, karena untuk membuatnya membutuhkan banyak telor.

Kalau dibaca sejarahnya, Ketan Sarikaya ternyata makanan khusus untuk mertua. “Sarikaya Ketan ini dulunya adalah makanan spesial mertua. Pada saat bulan puasa, ketan dan sarikaya ditaruh ke dalam rantang kemudian diantar ke tempat mertua, atau saudara terpandang,” kata Eva Marviza, pemilik usaha kuliner JoBundo kepada depokrayanews.com, Minggu 24 Juli 2022.

Sarikaya diyakini bisa menjadi sarana silaturahmi. Sebagai pendamping hantaran untuk mertua. Selain Sarikaya, biasanya juga diberikan menu olahan lain seperti daging ayam dan rendang.

Tapi kini, Ketan Sarikaya tidak lagi makanan khusus untuk mertua. Atau makanan khusus orang-orang berada. Tapi aiapapun bisa menikmatinya di mana dan kapan pun asal Ketan Sarikaya tersedia. Karena memiliki keunikan rasa, Ketan Sarikaya kini menjadi santapan wajib masyarakat Sumatera Barat.

Menurut Eva, Ketan Sarikaya dibuat dengan proses pengolahan telur, garam, santan kelapa, serta gula merah. ”Sepertinya sederhana, tapi tidak semua orang bisa membuat Ketan Sarikaya yang enak,” kata Eva yang mengaku berkali-kali mencoba membuat Ketan Sarikaya untuk bisa menemukan rasa yang enak.

“Supaya lebih enak, Sarikaya dipadukan dengan ketan, wuihh rasannya maknyuss banget, apalagi Sarikayanya dibuat lebih basah,” kata dia.

Bagi yang ingin merasakan kelezatan Ketan Sarikaya, tidak perlu harus menunggu kesempatan untuk bisa liburan atau pulang kampung ke Sumatera Barat. JoBundo yang berlokasi di Perumahan Bukit Rivaria Sawangan, Kota Depok kini menyediakan Ketan Sarikaya yang nikmatnya luar biasa setiap akhir pekan, Sabtu dan Minggu.

Menurut Eva, sebagian bahan dasar pembuatan Ketan Sarikaya produksi JoBundo, didatangkan khusus dari Sumatera Barat, sehingga rasanya sama dengan Ketan Sarikaya enak-enak yang ditemukan di beberapa daerah di Sumatera Barat.

Tidak hanya Ketan Sarikaya, JoBundo juga menyediakan Ketan Pisang Goreng yang tidak kalah gurihnya. Pisang yang digoreng, berbeda dengan pisang yang dijual di tukang gorengan atau kafe. ”Kami gunakan pisang khusus. Termasuk kelompok pisang dengan harga mahal, tapi rasanya luar biasa. Kalau digoreng, madunya keluar. Dijamin ketagihan,” kata Eva.

Apalagi ketan produksi JoBundo sangat legit. Semua bahan baku diolah JoBundo sedemikian rupa sehingga makan ketan saja sudah enak dan wangi, apalagi ditambah pisang, atau Sarikaya.

Yang tidak kalah sero, JoBundo juga menyediakan Lontong Kacau. Namanya yang sangat ekstrim. Tapi rasanya sangat luar biasa. Lontonngnya dipotong kotak-kotak, tapi sangat lebut. Tidak keras. Kalau di Sumatera Barat, banyak yang menyebut sebagai Bubua Samba. Karena proses pembuatannya seperti bubur yang dikacau sampai airnya mengering, baru kemudian dituang ke dalam cetakan.

”Saya belum pernah menemukan lontong sayur seperti ini,” kata Indira Mulyawan, seorang pegiat UMKM di Kota Depok. Indira sengaja datang untuk sarapan ke Bufet JoBundo di Perumahan Rivaria Sawangan, Kota Depok karena penasaran setelah melihat foto-foto Lontong Kacau dan Ketan Sarikaya JoBundo di Facebook dan Instagram. IG:jo_bundo.

Setelah menikmati Lontong Kacau dan melihat langsung Ketan Sarikaya, Indira Mulyawan pun kemudian memposting video makanan produksi JoBundo di IG Wajah UMKM Indonesia miliknya.

Komentar senada juga disampaikan Ican Alam Sentosa. Pengusaha asal Kubang Payakumbuh itu sengaja datang ke Bufet JoBundo di Sawangan untuk menikmati Ketan Pisang Goreng. ”Kita serasa di kampung Sumatera Barat katika tengah menikmati Ketan Pisang Goreng JoBundo, rasanya mantap,” kata Ican yang tinggal di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

JoBundo hanya menyediakan Lontong Kacau, Ketan Pisang Goreng dan Ketan Sarikaya untuk sarapan pagi. Jam buka bufet dari pukul 07.00 sampai pukul 10.00 wib. Bagi yang penasaran dengan makanan khas Minang ini, bisa menghubungi WA JoBundo 0818 864 791. (red)

1

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *