by

Ketua DMI dan Wakil Menteri Kesehatan Luncurkan Program Masjid Jadi Sentra Vaksinasi Covid-19

Depokrayanews.com- Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Juduf Kalla bersama Wakil Menteri Kesehatan Dante Laksono meluncurkan program Masjid Sentra Vaksinasi Covid-19 Masjid As-Saadah, Perumahan Mutiara, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jumat 9 April 2021.

Vaksinasi pertama di masjid itu diikuti 500 orang dari jemaah masjid, lansia dan penduduk sekitar komplek perumahan itu dan berlangsung selama dua hari sampai Sabtu 10 April 2021 mendatang.

Ketua DMI Kota Depok, DR.KH.Iie Naseri Muhammad, MM mengatakan, masjid As-Saadah dipilih sebagai proyek percontohan pelaksanaan program Masjid Sentra Vaksinasi Covid-19 karena fasilitasnya memadai kemudian pogram-program yang dilaksanakan selama ini bisa menjadi contoh bagi masjid-masjid lain.

Misalnya memberikan program tabungan umrah bagi marbot dan imam. Jemaah hanya menyumbang Rp 10 ribu per bulan sudah bisa memberangkatkan 13 marbot dan imam menunaikan ibadah umrah. Ada lagi program haji bagi marbot dan imam. Panitia penyediakan uang muka Rp 25 juta. Sisanya dicicil oleh marbot dan imam. Marbot dan imam bisa menyicil karena gajinya Rp 4 juta per bulan.

”Banyak program lain yang dilaksanakan di Masjid As-Saadah, termasuk santunan yatim, pembagian sajadah dan sembako,” kata Iie Naseri.

Walikota Depok Mohammad Idris ataupun Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono tidak hadir pada acara itu. Yang tampak, antara lain, Ketua DPRD Kota Depok Yusufsyah Putra, dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita.

Ketua DMI Jusuf Kalla (JK) mengatakan, program vaksinasi Covid-19 di masjid merupakan upaya mensukseskan program vaksinasi sehingga target 1 juta orang per hari bisa tercapai. JK menyebut, masjid sangat strategis sebagai tempat pelaksanaan vaksinasi, apalagi kalau menyasar lanjut usia.

“DMI akan menyiapkan berapa pun masjid yang dibutuhkan untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19,” kata JK yang didampingi Wakil Menteri Kesehatan Dante Laksono.

Namun ada kriteria khusus masjid yang bisa dijadikan tempat vaksinasi. Misalnya, memiliki halaman dan bangunan yang luas serta didukung sarana penunjang.

JK berharap peran masjid dalam vaksinasi Covid-19 bisa mempercepat pembentukan kekebalan komunitas atau herd immunity dengan sasaran vaksinasi sebesar 70 persen di masyarakat. Dengan begitu, pandemi Covid-19 bisa segera berakhir.

“Program vaksinasi Covid-19 ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, karena kalau cuma pemerintah yang kerjakan ini tidak akan mencapai target. Harus melibatkan masyarakat, lebih cepat lebih baik. Untuk itu kita semua harus berfungsi,” kata JK.

“Ini penting untuk segera membentuk herd imunity di masyarakat, karena istilah untuk Covid-19, tidak ada orang yang sembuh apabila semuanya tidak sembuh, mengingat wabah ini berasal dari dua orang dan sekarang menjadi bencana dunia,” tambah JK.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Laksono menyebut vaksinasi tidak bisa dimaknai hanya sekadar program tetapi juga merupakan sebuah gerakan. Karenanya, ia mendukung program vaksin di masjid sebagai bagian keterlibatan semua elemen masyarakat. Apalagi jumlah masjid lebih dari 400 ribu.

“Semua elemen masyarakat dapat terlibat untuk menyukseskan vaksinasi yang tidak eksklusif hanya menjadi tanggung jawab Kemenkes,” ujar Dante. Menurut dia, tidak hanya masjid yang dapat menjadi sentra vaksin, tempat-tempat lain juga seperti sekolah-sekolah dan institusi lainnya dapat menjadi sentra vaksinasi Covid-19.

“Hari ini kita melihat masjid dijadikan sebagai sentra vaksin, dan ini tidak hanya bisa dilakukan di masjid namun juga di tempat lain seperti sekolah-sekolah, lembaga dan institusi lainnya,” ujar Dante. (mad/red)

1

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *