by

Ketua DPC PDIP Solo Kecewa Gibran Jadi Calon Walikota

Teguh, Gibran dan Rudi

Depokrayanews.com- Dewan Pimpinan Cabang, anak cabang, ranting, dan anak ranting PDI Perjuangan se-Kota Solo kecewa anak Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka menjadi calon walikota Solo menggeser Achmad Purnomo. Sementaa DPC merekomendasikan Purnomo menjadi calon wali kota Solo. Tapi Gibran menyalip dengan bermodal rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat, DPP PDI perjuangan.

Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, yang juga masih menjadi Walikota Solo kini menilai rekomendasi DPC PDIP Solo tidak ternilai jika pada akhirnya Gibran yang menjadi calon Walikota Solo.

Dia mengaku kecewa rekomendasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP di Pilkada Solo jatuh kepada Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa. Rekomendasi DPP PDIP kepada pasangan bakal calon walikota dan wakil walikota untuk Pilkada Solo 2020 itu disampaikan di Semarang, Jumat 17 Juli 2020 lalu.

Padahal jauh hari sebelumnya, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo telah mengusulkan pasangan Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa. Nama keduanya muncul lewat penjaringan tertutup dari anak ranting, ranting, anak cabang.

FX Hadi Rudyatmo mengaku kecewa dengan hasil rekomendasi DPP PDIP tersebut. Namun, dia menyebut perjuangan harus tetap berlanjut. Apapun keputusan ketua umum (ketum) partai harus dijalankan sebagai kewajiban bagi seorang kader seperti dirinya.

Rudy menyebut berdasarkan Peraturan Partai No.24/2017 tentang Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah. DPC boleh melakukan penjaringan tertutup di internal partai apabila memperoleh suara minimal 25 persen.

Rudy kecewa lantaran turunnya rekomendasi kepada Gibran dan Teguh juga berarti penjaringan tertutup tidak ada nilainya di mata DPP.

“Artinya apa yang sudah dirumuskan [oleh DPC] tidak ada nilainya di sana [DPP] karena yang diberi rekomendasi adalah Mas Gibran dan Pak Teguh. Padahal, kami usulnya Pak Pur dan Pak Teguh,” kata dia kepada wartawan di Solo, Kamis 23 Juli 2020.

Kendati merasa kecewa, Rudy menegaskan semua keputusan rekomendasi dalam pilkada ada di tangan ketum partai, yang tentunya sudah digodok melalui rapat DPP partai. Untuk itu, dia siap melaksanakan dan memenangkan pasangan calon pilihan DPP PDIP.

“Apapun keputusan ketum, kader partai wajib melaksanakan dan memenangkan pemilihan kepala daerah [siapa pun calonnya],” kata dia.

Sumber:Solopos

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *