by

Kisah Nurani yang Mencari Suaminya sampai ke Turki

Kabarnya sudah banyak warga negara Indonesia yang bergabung dengan ISIS.
Kabarnya sudah banyak warga negara Indonesia yang bergabung dengan ISIS.

Depokrayanews.com- Masih ingat kasus ada perempuan asal Indonesia dengan empat orang anaknya diselamatkan polisi Turki dalam sebuah razia teroris di negara itu awal Januari 2017 lalu?

Ya, dialah Nurani Wulandari (38), warga Bantargebang, Bekasi. Dia bersama empat orang anaknya MF (11), SY (8), AZ (3) dan A (2) sudah 6 bulan berada di Turki, mencari suaminya yang berangkat ke Suriah, menjadi anggota ISIS.

Namun polisi Turki menggerebeknya di sebuah apartemen. Lima WNI ini pun kemudian dideportasi ke Indonesia.

Sampai di Indonesia. Nurani bersama 4 orang anaknya yang masih kecil-kecil diserahkan ke Detasemen Khusus 88 Anti Teror.

Setelah didata dan diinterogasi, mereka diserahkan ke Kapolsek Bantargebang, Kompol Parjana, Rabu (22/2/2017).

Nurania menikah dengan A, suaminya pada 2005 dan hingga 2015 dikarunia anak empat. Setelah kelahiran anak ke empat, A berangkat ke Suriah pada Agustus 2015.

“Suami saya berulangkali mengajak kami ke Suriah, namun selalu saya tolak,” kata Nurani, seperti ditirukan Parjana kepada Poskota. Karena ajakannya selalu ditolak, A akhirnya nekat meninggalkan istri dan keempat anaknya.

“Keluarga saya dan orangtua suami marah karena dia tega-teganya meninggalkan istri dan keempat anaknya,’ kata Nurani.

Namun, entah kenapa, diam-diam kemudian Nurani ingin mengunjungi suaminya di Suriah.

Berbekal tabungan dan penjualan perhiasan miliknya, pada Agustus 2016, Nurani memboyong empat anaknya berangkat ke Suriah, tapi harus transit dulu Turki.

“Saya membawa uang Rp 50 juta,” kata Nurani. Setelah sampai di Turki, Nurani berkomunikasi dengan suami melalui telepon. Dia dipandu suaminya, mulai dari tempat menginap, jalan hingga tempat makan selama di Turki.

Di Turki, Nurani menetap di sebuah apartemen dengan harga sewa 500-800 lira perbulan, sambil menunggu kabar dari sang suami, kapan harus ke Suriah.

Namun, enam bulanlebih menunggu, suaminya tidak pernah lagi memberikan kabar.

Selama penantian itulah, pada Januari 2017, Nurani beserta keempat anaknya digerebek di apartemen yang disewanya.

Kini Nurani sudah berada di Indonesia. “Pengalaman itu pelajaran berharga dalam mejalani kehidupan supaya tetap istiqomah mengasuh, mendidik, dan membesarkan anak-anak saya,” katanya.

Nurani bertekad untuk hidup normal kembali, memulai dari nol untuk membesarkan anak-anaknya.

Alumni Trisakti ini berharap sang suami segera pulang dan berkumpul bersama keluarganya di Bekasi, “Mudah-mudahan ayah bisa pulang dan berkumpul kembali bersama kami,” kata Nurani.(red)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *