by

Kota Depok Ketinggalan dari Daerah Lain karena Walikotanya Tidak Kreatif dan Inovatif

Depokrayanews.com– Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Hasbullah Rahmad mengatakan seorang walikota harus menjadi motor penggerak pembangunan di sebuah kota.

Jika walikotanya kreatif dan inovatif penuh gagasan serta mampu menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintah propinsi maupun pemerintah pusat, kota yang dipimpinnya akan
maju dan berkembang.

“Tapi Kota Depok saya lihat walikotanya gagal karena Mohammad Idris tidak kreatif, tidak inovatif dan tidak mampu menjalin komunikasi dengan berbagai pihak,” kata Hasbullah Rahmad, Sabtu 31 Oktober 2020.

Menurut Hasbullah, Kota Depok seharusnya bisa berkembang pesat lantaran bersebelahan dengan ibu kota negara Jakata.

Tapi yang terjadi. perkembangan Kota Depok sangat stagnan. Berbeda dengan kota-kota penyanggah lainnya seperti Bekasi dan Tangsel yang justru pembangunannya sangat pesat.

“Tidak ada pembangunan infrastruktur yang siginifikan selama 5 tahun di pimpin Idris. Hanya pembangunan-pembangunan mall dan apartemen saja yang tampak. Ini bahkan sudah berlangsung selama 15 tahun,” kata politisi PAN itu.

Hasbullah menyebut permasalahan yang ada di Kota Depok sangat krusial, seperti kemacetan dan banjir. Kemudian persoalan sampah yang tidak pernah ada solusijya. Kemudian kenakalan remaja seperti tawuran, narkoba, miras dan kekerasan seksual.

“Soal jalan-jalan di Kota Depok, itu ada jalan nasional dan jalan propinsi. Jalan raya Sawangan, Dewi Sartika, jalan raya Bogor dan beberapa jalan lainnya yang kerap macet itu untuk pembangunan dan pelebarannya pemkot Depok tidak bisa sendiri. Pelebaran jalan maupun pembangunan fly over seperti di jalan Dewi Sartika harus melibatkan pemerintah propinsi dan pusat,” kata Hasbullah.

Kalau hanya mengandalkan APBD, Kota Depok tidak akan cukup. Anggaran habis untuk belanja rutin seperti gaji, honor dan belanja barang.

“Jadi harus mengajukan dana bantuan hibah dari propinsi dan pusat.Ini yang tidak dilakukan Idris. Selama ini tidak pernah diajukan ke propinsi. Padahal dana itu ada di propinsi. Pengajuan dana dari propinsi itu harus wali kotanya langsung. Jadi kalau mau mengatasi kemacetan dengan pelebaran jalan, harus libatkan propinsi dan pusat,” kata dia.

Menurut Hasbullah, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok harus terus intensif mengupayakan anggaran pembangunan jalan arteri di sepanjang ruas jalan tol yang melintasi Kota Depok, agar bisa membantu dan memudahkan mobilisasi masyarakat kelas menengah bawah.

Artinya, Pemkot Depok harus kreativitas dalam melihat potensi kota dan segala persoalannya. “Ini soal kebuntuan komunikasi antara Pemkot Depok dengan Pemprov Jabar yang sudah berlangsung 15 tahun ini,” tegasnya.

Hasbullah berharap pemimpin baru di Kota Depok yakni paslon Pradi-Afifah. “Pradi memiliki kemampuan komunikasi dan loby yang baik. Dia juga orang yang kreatif dan inovatif. Ia bisa diterima semua golongan. Apalagi di dukung koalisi partai-partai. Tentu akan mudah mengajukan bantuan ke Pemprov Jabar dan Pemerintah Pusat untuk pembangunan Kota Depok,” kata mantan anggota DPRD Kota Depok itu. (ril)

1

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *