by

KPU Depok Pastikan akan Menjaga Integritas Penyelenggara Pilkada

Ketua KPU Kota Depok, Nana Shobarna.

Depokrayanews.com- Ketua KPU Kota Depok, Nana Shobarna mengatakan masyarakat tidak perlu meragukan integritas KPU Depok sebagai lembaga penyelenggara Pilkada pada 9 Desember 2020 mendatang.

”Kami pastikan bahwa kami akan bekerja sesuai dengan ketentuan yang ada. Kami akan mengedepankan integritas independensi, karena prinsip kami penyelenggaraan Pilkada akan berjalan baik kalau penyelenggaranya baik,” kata Nana Shobarna dalam bincang santai dengan wartawan yang tergabung dalam Depok Media Center (DMC) di Depok, Kamis 27 Agustus 2020.

Nana memastikan bahwa penyelenggarakan Pilkada akan sesuai dengan ketentuan, dan mengedepankan kode etik, karena memang itu menjadi suatu keharusan bagi penyelenggara Pilkada. Hal ini selalu ditekankan Nana kepada semua jajaran penyelenggara Pilkada sampai ke tingkat kecamatan.

”Kami selalu tekankan kepada semua jajaran penyelenggara Pilkada, untuk selalu menjaga integritas, independensi dan netralitas,” kata Nana. Bahkan sering kali Nana melakukan pengawasan terhadap timnya yang muncul di media sosial, apalagi menyatakan like atau memberi komentar terhadap suatu pernyataan yang disampaikan di media sosial.

”Memberikan tanda like saja di media sosial, kami awasi. Kalau ada yang melakukan itu, langsung kami tegur, sampai begitu pengawasan kami lakukan untuk menjaga integritas dan nentralitas penyelenggara Pilkada,” kata dia.

Sambil berkelar Nana kemudian mengatakan bahwa penyelenggara Pilkada akan bersikap tidak netral, hanya ketika berada dalam bilik suara. ”Kami di jajaran KPU juga punya hak suara. Kami tidak akan netral kalau sudah berada dalam bilik suara, ketika melakukan pencoblosan,” kata dia.

Di sisi lain, Nana juga menyinggung soal pelaksanaan sosialisi terhadap penyelenggaraan Pilkada. ”Tugas sosialisasi itu bukan hanya tugas penyelenggara, tetapi tugas semua stakeholder, ada pemerintah daerah, partai politik, pasangan calon termasuk media sebagai pilar dari demokrasi. Jadi tugas kita semua bagaimana bisa mengajak masyarakat untuk datang ke TPS, ” kata Nana.

Nana menyebut penyelenggarakan Pilkada di tengah pandemi virus corona adalah menjadi tantangan tersendiri. Semua tahapan harus memperhatikan protokol kesehatan.

Pasangan calon yang ingin menggunakan metode mengumpulkan orang dalam ruangan (indoor), harus benar-benar menerapkan protokol kesehatannya cek suhu, memakai masker, kemudian handsanitezer dan menjaga jarak.

Di TPS pun ada hal-hal yang berbeda walaupun mekanismenya tetap sama. ”Kita akan melakukan kegiatan kegiatan yang berbeda yaitu kita akan melakukan C6 (Surat pemberitahuan untuk mencoblos/undangan) dengan mengatur durasi jam kedatangan memilih,” kata dia.

Sebelum TPS dibuka akan dilakukan penyemprotan desinfektan. Pemilih yang datang dengan tidak menggunakan masker akan diberikan masker dan sarung tangan. Di TPS juga akan ada jarak minimal 1 meter, paku untuk alat coblos akan disemprot secara berkala. Untuk tinta, akan digunakan tinta tetes. (red)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *