Depokrayanews.com- Maswani (56) merupakan salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang sudah merasakan manfaat dari kehadiran program ini.
Dia merupakan peserta JKN pada segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau yang lebih dikenal dengan sebutan peserta segmen mandiri.
Bersama sang suami saat ini ia terdaftar di kelas rawat tiga. Sebelumnya dia dan suami pernah terdaftar pada segmen mandiri dengan kelas lebih tinggi namun kurang lebih sekitar akhir tahun lalu dia merubah kelasnya dan turun kelas menjadi kelas tiga.
“Kalau pengalaman saya pribadi dalam merasakan pelayanan kesehatan selama menjadi peserta JKN adalah kurang lebih akhir tahun 2022 lalu, saat saya menjalani fisioterapi di Rumah Sakit (RS) Prikasih Depok. Karena saya mengidap saraf kejepit, begitulah kalau sudah usia lanjut seperti saya, ada saja penyakit yang dirasa. Sebenarnya ya tergantung gaya hidup juga, tapi rata-rata usia 50 tahun ke atas, badan ada saja yang dirasa. Rasa sakitnya itu seperti ngilu dan nyeri setelah beraktifitas, rasa sakitnya memang dominan dengan rasa ngilu dan nyeri namun bukan nyeri yang biasa tapi rasa sakitnya tidak main-main. Benar-benar sakit dan membuat sangat tidak nyaman, biasanya rasa sakit tersebut timbul setelah saya beraktivitas fisik seperti mencuci baju atau sehabis masak,” cerita Maswani.
Walau rasa sakit yang timbul biasanya hadir setelah ia melakukan aktifitas fisik, namun hal itu tidak membuat Maswani jadi bermalas-malasan dan memilih untuk berbaring di kasur. Maswani justru tetap aktif dalam beraktivitas, ia pun mengaku bahwa ia merupakan tipe orang yang suka beraktifitas secara aktif jadi tentu saja ia tidak betah jika harus berdiam diri saja atau berbaring.
Menurutnya asalkan tidak berlebihan dan bisa mengontrol dengan baik, apalagi yang mengetahui batas diri sendiri adalah diri sendiri maka Maswani berusaha mengontrol dengan baik aktifitas yang ia lakukan sesuai batasnya.
“Otot-otot di pinggang ini sudah tidak sebaik dulu, tapi melalui fisioterapi yang saya jalankan secara rutin ini mudah-mudahan dapat membuat otot-otot kembali jadi sehat dan lebih baik dari sebelumnya. Untungnya rumah sakit yang dekat dengan kami merupakan faskes yang kerja sama dengan BPJS Kesehatan, jadi kami tidak perlu bingung mau ke RS mana dan tidak perlu memikirkan jauhnya lokasi dan lain-lain. Selain itu saya juga merasa iuran yang saya bayarkan selama ini merupakan bentuk investasi yang sangat bermanfaat,” jelas Maswani.
Investasi ternyata tidak hanya berupa uang atau barang seperti rumah atau properti, Masnawi mengakui bahwa menjadi peserta JKN dan rutin membayar iurannya merupakan investasi yang sangat bermanfaat juga dan sangat penting.
Menurutnya berinvestasi kesehatan tidak hanya dengan rajin berolahraga dan menjaga makanan dengan asupan yang bergizi saja tapi juga dengan cara memiliki asuransi kesehatan sebagai jaminan kesehatan.
Program JKN menjadi solusi untuk banyak orang untuk investasi kesehatan, karena menurutnya dengan terdaftar di program ini bisa menjadi proteksi dirinya dan keluarga untuk urusan kesehatan yang tidak pernah bisa diduga dan diprediksi.
“Saya merasa beruntung dengan adanya Program JKN ini, karena saya dan keluarga jadi tidak terbebankan untuk biaya pengobatan penyakit yang saya idap ini. Tentu juga penyakit lain yang mungkin hadir kemudian hari tentu bisa dijamin oleh program ini, asalkan kita sebagai peserta mengikuti prosedur yang telah ditentukan dan pastikan juga aktif. Asal kita sabar dan mengikuti prosedur, semua bisa dijamin dengan tuntas dan gratis. Saya merasa sangat puas dengan pelayanan yang saya rasakan selama ini, dokternya juga sabar dalam melayani,” kata Maswani. (BS/se)
Comment