by

Masyarakat Depok asal Indonesia Timur Dukung Pradi-Afifah

Depokrayanews.com- Masyarakat Kota Depok asal Indonesia Timur merasakan selama 15 tahun Depok seperti kota yang hegemoni dan didominasi kelompok tertentu. Padahal masyarakat Depok adalah masyarakat yang majemuk.

“Selama lima belas tahun kami masyarakat Indonesia Timur seperti terpinggirkan di Depok. Kami seperti terasingkan dan tidak diajak turut serta aktif membangun Depok. Padahal kami juga memiliki potensi yang bisa dikembangkan,” kata Barnabas Ambok Ketua Relawan warga keturunan Indonesia Timur yang tinggal di Depok, seuasai kegiatan apel siaga masyarakat Indonesia Timur kawal pemenamgan Pradi-Afifah di Sukmajaya, Sabtu 28 November 2020.

Menurut Barnabas, orang keturunan Indonesia Timur, seperti NTT, Ambon, Manado, dan Papua sudah ada di Depok sejak lama, bahkan zaman Belanda pun sudah ada.

“Jadi kalau dihitung jumlah cukup banyak juga. Ada ribuan kalau dihitung keseluruhan se Kota Depok,” kata diam

Di mata Barnabas, Pradi-Afifah lebih menonjolkan nasionalis-agamis, sehingga dirinya yakin kedua sosok tersebut bisa merangkul semua golongan.

“Jangan lagi ada hegemoni, dominasi kelompok tertentu saja. Depok itu milik semua. Kami berharap Pradi-Afifah bisa menang dan menjadi pemersatu di Kota Depok,” kata dia.

Dari sisi program, kata Barnabas, berobat gratis pakai KTP yang digagas Pradi-Afifah menjadi program yang sangat diharapkan dapat terealisasi warga masyarakat.

“Ya, kami menilai program berobat gratis pakai KTP yang paling ditunggu. Memberi dampak positif bagi kami warga yang terpinggirkan,” kata Barnabas yang mengapresiasi program berobat gratis dengan KTP.

Sementara Ketua Umum Generasi Muda Patriot Bela Bangsa, Ali Akbar, mengajak semua masyarakat Indonesia Timur yang ber-KTP Depok untuk komitmen memilih Pradi-Afifah. Ia juga mengajak generasi muda milenial untuk tidak golput.

Sebagai organisasi kemasyarakatan berbasis kepemudaan, kata Ali, Generasi Muda Patriot Bela Bangsa (GM-Patriot) merasakan kurangnya peran aktif para Milenial pada setiap gelaran Pilwalkot.

Sebab, generasi muda sejatinya harus menjadi penerus pilar demokrasi dan menjadi pewaris negara dan bangsa. (ril)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *