by

Meski Sudah Minta Maaf, Pelaku Pembullyan Mahasiswa Autis Tetap Kena Sanksi

Inilah vidio yang viral di media sosial..Pembullyan itu kabarnya terjadi di kampus Gunadarma, Depok. (ist).
Inilah vidio yang viral di media sosial..Pembullyan itu kabarnya terjadi di kampus Gunadarma, Depok. (ist).

Depokrayanews.com- Mahasiswa Universitas Gunadarma Kota Depok yang membully temannya yang berkebutuhan khusus, dan vidionya menjadi viral di media sosial, diam-diam ternyata sudah menyampaikan permintaan maafnya.

“Pelaku secara informal sudah langsung datang ke rumah dan menyampaikan penyesalannya dan minta maaf,” kata Wakil Rektor III Universitas Gunadarma, Irwan Bastian kepada wartawan, Senin (17/7) siang.

Namun demikian, kata Irwan, permintaan maaf pelaku kepada korban tersebut tidak akan mempengaruhi sanksi yang akan diberikan Universitas Gunadarma.

“Kami punya aturan tata tertib yang berlaku dan mahasiswa harus ikuti aturan berlaku. Keputusannya apa? Nanti setelah hasil investigasi selesai,” kata Irwan.

Pelaku merupakan teman sekelas korban. Kini mereka telah diperiksa rektorat untuk mengetahui fakta sebenarnya dari peristiwa itu.

“Kami sudah memanggil para pelaku yang diketahui mereka itu satu kelas. Untuk melengkapi data dan fakta kami akan interogasi mereka semua untuk mengetahui secara pasti apa motifnya. Kami sudah bentuk tim investigasi nanti hasilnya akan dilaporkan, ya, sesegera mungkin,” kata Irwan.

Seperti diberitakan sebelumnya, vidio pembullyan terhadap seorang mahasiswa Universitas Gunadarma yang berkebutuhan khusus menjadi viral yang menggegerkan di media sosial.

Kejadian itu, diunggah dalam Instagram oleh satu akun, yang dalam keterangannya menyebut, kejadian di kampus Universitas Gunadarma.

Adalah akun @thenewbikingregtan yang pertama kali mengunggah video tersebut. Dalam video tersebut terlihat seorang mahasiswa berkebutuhan khusus atau autis yang mengenakan jaket abu-abu dan menggendong tas ransel.

Terlihat di belakang mahasiswa itu salah satu pembully di berbaju dan celana gelap hitam, dia menarik ke belakang tas ransel pemuda autis tersebut. Beberapa rekan lainnya di depan ikut membully.

Prilaku itu kemudian mendapat kecaman dari banyak pihak, sehingga kemudian pihak Universitas Gunadarma turun tangan. (ris)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *