by

Ohoo, Indonesia Butuh 4.000 Ton Madu per Tahun

Manfaat minum air madu pagi dan malam hari
Manfaat minum air madu pagi dan malam hari

Depokrayanews.com- Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerja Sama IPB Prof Dr  Anas Miftah Fauzi, mengatakan
Indonesia membutuhkan madu sekitar 3.600 sampai 4.000 ton per tahun.

“Karenanya, ini menjadi tantangan bagi kita bagaimana memenuhinya,” kata Anas pada seminar perlebahan di kampus IPB Bogor, Sabtu (19/8/2017).

Menurut Anas, lebah memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia di bidang pangan, pertanian, lingkungan sampai kesehatan.

IPB sangat mendukung seminar ini, semoga terjalin sinergi yang dapat mengoptimalkan fungsi potensial lebah.

Seminar Nasional Perlebahan yang diadakan oleh Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan Asosiasi Perlebahan Indonesia (API), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI itu diikuti ratusan peserta.

Ketua panitia  Dr Tri Atmowidi menyebutkan, peserta seminar adalah perwakilan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Brawijaya, Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, dan Universitas Nasional Jakarta. Selain itu, wakil dari  Universitas Hasannudin, Universitas Andalas, Universitas Muhammadiyah Bengkulu, STKIP PGRI Sumatera Barat, dan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

“Seminar perlebahan ini merupakan yang pertama di Indonesia. Dengan adanya seminar ini diharapkan terbentuk jejaring antara peneliti perlebahan dan mahasiswa di perguruan tinggi, instansi pemerintah dan asosiasi,” katanya dalam rilis yang diterima Minggu (20/8/2017)

Kasubdit Industri Kecil Menengah (IKM) Minuman dan Bahan Penyegar Dit Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur, Kementerian Perindustrian RI,  Ir Junaidi MM mengatakan, dengan adanya seminar ini diharapkan dapat berdampak positif pada petani lebah.

Dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) mengenai perlebahan antara IPB, KLHK, dan API. “Melalui kerja sama perlebahan ini harapannya dapat meningkatkan pendapatan nasional,” kata Dr. Apik Karyana dari Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, KLHK RI.

Seminar Nasional Perlebahan ini menampilkan  para pembicara yang menekuni bidang perlebahan, yakni Wakil Ketua API James S. Hutagalung; Prof Ali Agus DAA dari UGM; Prof Dr Damayanti Buchori (Perhimpunan Entomologi Indonesia); Dr Rika Raffiudin (IPB); Prof Dr  Siti Salmah (Universitas Andalas); Dr  Muhammad Sahlan (UI); dan Drs Suratmono MP (BPOM: SNI Madu). (red)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *