by

Pemkot Tangerang Buka Bursa Kerja Daring, Ini Tata Caranya

Bursa kerja kini digelar secara daring, tidak datang seperti sebelum pandemi Covid-19

Depokrayanews.com- Pemerintah Kota Tangerang menggelar bursa kerja atau job fair daring mulai hari ini, Selasa 1 hingga 5 September 2020. Ada 5.394 lowongan kerja yang tersedia mulai dari jenjang SMA/sederajat hingga sarjana di 52 perusahaan. Mau ikut ?

Meski bursa kerja secara daring ini tergolong baru, karena pandemi Covid-19, tapi caranya tidak sulit. Berikut ini tata caranya.

Untuk mengikuti bursa kerja daring yang digagas Pemkot Tangerang tidaklah sulit. Para pencari kerja (Pencaker) hanya tinggal mengunduh aplikasi Tangerang Live.

Setelah itu registrasi. Kemudian pilih fitur lowongan kerja yang diinginkan.

Adapun persyaratan melamar kerja yang perlu disertakan, antara lain pas foto, CV, ijazah, e-KTP, kartu pencari kerja, SKCK, dan SIM.

Kemudian pencari kerja juga harus menyertakan surat keterangan sehat, surat pengalaman kerja dan sertifikat keahlian.

“Pencaker akan ikut Live Streaming di akun YouTube dan Instagram Pemkot Tangerang. Di sana juga akan ada perusahaan,” kata Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangerang Wilopo Tetuko.

“Pencaker bisa tanya-tanya live chat dengan perusahaan. Nanti perusahaan akan menjawab durasinya setengah jam,” kata dia.

Total ada 52 perusahaan yang turut serta dalam bursa kerja daring yang akan berlangsung 1 hingga 5 September 2020 mendatang ini.

Kemudian, 5.394 lowongan kerja dari mulai jenjang SMA/sederajat hingga sarjana. “Lowongan 5.394 dalam dan luar negeri. Justru banyak yang luar negeri itu di Korea dan Jepang,” ujarnya.

Bursa kerja daring ini dibuka umum untuk semua masyarakat. Meski demikian, Pemkot Tangerang akan memprioritaskan warganya.

“Kita prioritaskan untuk warga Kota Tangerang. Tapi tidak menutup kemungkinan warga luar Kota Tangerang,” tuturnya.

Sementara itu, jumlah pengangguran di Kota Tangerang terus mengalami peningkatan. Tercatat angka pengangguran di daerah berjuluk Kota 1000 Industri dan 1000 Jasa itu mencapai 89.167 orang.

“Itu pengangguran yang dari BPS (Badan Pusat Statistik) kan sebelumnya 79 ribuan ya, terus ditambah PHK ditambah ini kan tahun kelulusan baru,” kata dia.

Tingginya tingkat pengangguran, kata Wilopo, disebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan perusahaan imbas dari pandemi Covid-19.

Di samping itu, ditambah dengan para pencari kerja yang baru lulus SMA. “Itu dari data Pencaker (pencari kerja) PHK dan data BPS. Sekitar 9.653 lebih Pencaker. Kalau yang lulus itu sekitar 6.000an rata-rata SMA,” jelasnya.

Sumber: suara.com

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *