Depokrayanews.com- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Asasta Kota Depok tahun 2016 lalu membukukan pendapatan sebesar Rp 95,2 miliar dengan laba kotor sebesar Rp 6,12 miliar.
Padahal sejak beberapa tahun terakhir perusahaan plat merah milik Kota Depok itu selalu mengalami kerugian yang cukup signifikan.
Direktur Umum PDAM Tirta Asasta Kota Depok, EE Sulaeman menyebut laba kotor sebesar Rp 6,12 miliar itu melebihi perkiraan laba yang sudah dipatok sebelumnya sebesar Rp 6 miliar.
“Ya, itu kan baru laba kotor, sekarang sedang dilakukan audit, dari situ baru ketahuan angka pastinya,” kata EE Sulaeman kepada depokrayanews.com, Rabu (8/3/2017).
Pendapatan sebesar Rp 95,2 miliar itu terdiri dari pendapatan usaha sebesar Rp 93,1 miliar dan pendapatan lain-lain atau non usaha sebesar Rp 2,1 miliar.
Sedangkan total aset PDAM Tirta Asasta Kota Depok sampai akhir 2016 mencapai Rp 228 miliar, naik tajam dibanding tahun 2015 yang hanya Rp 91 miliar.
Kenaikan yang sangat signifikan itu terjadi karena adanya pelimpahan sebagian aset PDAM Tirta Kahuripan Bogor kepada PDAM Tirta Asasta Depok pada akhir tahun 2015 lalu.
Tahun ini, PDAM Tirta Asasta kosentrasi untuk perluas jaringan supaya bisa menambah pelanggan baru sebanyak 12.500. Hingga awal Maret sudah ada tambahan pelangga baru sebanyak 3.000 yang siap sambung.
Pengembangan pelanggan baru, kata EE Sulaeman diarahkan di wilayah Tapos, Cilodong, Sawangan dan Cimanggis.
Selain penambahan 12.500 pelanggan baru, PDAM Tirta Asasta juga menjalin kerjasama dengan sejumlah apartemen dan pusat perbelanjaan untuk memenuhi kebutuhan air.
Beberapa apartemen sudah menandatangani perjanjian kerjasama dengan PDAM Tirta Asasta, antara lain Dave Apartemen dan Pesona Square di Jalan Juanda.
Sampai akhir tahun 2016 jumlah pelanggan PDAM mencapai 53.350 atau sekitar 13 persn dari jumlah penduduk Kota Depok.
Angka ini meningkat tajam setelah PDAM Tirta Kahuripan Bogor menyerahkan sebagian asetnya kepada PDAM Tirta Asasta Depok termasuk 42.500 pelangggan di dalamnya. (and)
Comment