by

Pilkada Depok 2020: Pandawa vs Kurawa

Oleh: Suryansyah
Sekjen Siwo PWI Pusat

Depokrayanews.com- PANDAWA Lima deklarasi di Depok. Senin 31 Agustus 2020. Mereka siap “perang”. Di Pilkada kota Depok, Jawa Barat, 9 Desember nanti.

Nama Pandawa Lima membawa saya meraba-raba kisah pewayangan Mahabarata. Menurut saya nama tersebut cukup seksi. Menggoda. Tapi, masih relevankah dengan Pilkada 2020? Silakan Anda menilai.

Dalam kisahnya, Pandawa Lima terdiri dari Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Pandawa Lima terlibat pertempuran di Kurukshetra. Sengit selama 18 hari.

Lawannya: Kurawa!

Kurawa adalah putra-putri Drestarasta-Dewi Gandari yang berjumlah 100 orang.

Di belakang Kurawa ada Drona dan Sengkuni yang sakti mandraguna. Tapi licik dan senang menghasut.

Kedua kubu sama-sama memiliki kesatria-kesatria besar. Angkatan perang yang kuat.

Kurawa digambarkan pihak lawan banyak menebar fitnah dan isu SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan). Itu jadi senjata pamungkas.

Di pihak Pandawa ada Sri Krishna, dewa yang menjelma manusia cerdik.

Pandawa Lima protagonis, sedangkan Kurawa antagonis.

Dalam perang Bharatayuda, Pandawa keluar sebagai pemenang. Kecerdikan Sri Krishna jadi kuncinya.

Semua Kurawa gugur di tangan mereka, kecuali Yuyutsu. Satu-satunya Kurawa yang memihak Pandawa. Sesaat sebelum pertempuran berlangsung.

Dalam konteks dinamika politik di Depok, saya tidak menganalogikan salah satu paslon sebagai Pandawa Lima atau Kurawa.

Lima organisasi masyarakat (Ormas) di Depok- yang mengklaim Pandawa Lima. Mereka di belakang paslon Pradi-Afifah.

Kelima Ormas itu adalah Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi/ Ajajih Azis), Forum Betawi Rempug (FBR/Haji Nawi, Pemuda Pancasila (PP/Trisno), Forum Pemuda Muslim Maluku (FPMM/Haji Moren), dan Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar (BPPKB/Nuryadi).

“Saya tidak memberi nama Pandawa Lima. Mereka yang deklarasikan nama itu,” kata Pradi Supriatna.

Pradi-Afifah tak hadir pada deklarasi tersebut. Lima Ormas itu tetap bersemangat. Tekadnya ingin ada perubahan di Depok. Pembangunan tentunya.

“Kami menyebut Pandawa lima karena kami berlima punya kekuatan, dan tujuan yang sama,” kata Ajajih Azis, Ketua Forkabi Depok.

Pandawa Lima mensempurnakan dukungan Parpol terhadap Pradi-Afifah. Bukan hanya Gerindra dan PDIP. Golkar, PKB dan PSI juga berkoalisi.

Total 33 kursi di parlemen. Gerindra 10, PDIP 10, Golkar 5, PKB 3, PAN 4 dan PSI 1 kursi. Belum lagi non-perlemen. Hanura, Perindo, Nasdem dan Partai Bulan Bintang ikut merapat.

Di pihak lain, petahana Mohammad Idris berpasangan dengan Imam Budi Hartono (IBH). Disokong oleh PKS (12 kursi), PPP (2), Demokrat (3).

Secara matematis, pasangan Pradi-Afifah dominasi. Di atas kertas. Tapi belum garansi di lapangan. Masih butuh kerja keras. Bukan berleha-leha. Patut diingatkan grass root koalisi partai harus sehati. Tidak mengkhianati partainya.

Sehari setelah deklarasi Pandawa Lima, muncul 9 ormas lainnya. Namanya: Koalisi Ormas Depok (Kode).

Di antaranya: Ormas Maluki 1 Rasa (M1R), Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan Indonesia Indonesia (FKKPI), Labbas Banten, Pemuda Panca Marga (PPM), HIPAKAD, KBPP Polri, Brigade Nusantara (Brinus), Garda Siliwangi dan JPKP. Mereka berada di pihak Idris-IBH.

Genderang perang ditabuh. Jika Pandawa Lima (klaim Ormas) di pihak Pradi-Afifah, suka atau tidak, Idris-IBH dianalogikan Kurawa.

Koalisi Tertata (PPP, Demokrat) sebagai Sengkuni. PKB dan PAN yang tadinya bagian dari Tertata–menjelma sebagai Yuyutsu- berbalik badan sebelum perang.

PKS sebelumnya sangat mesra dengan Gerindra. Bukan hanya Pilkada Depok. Tapi juga Pilpres 2019 lalu. Idris (PKS) dan Pradi (Gerindra) memimpin Depok sejak 2016. Tapi, belakangan retak. Gerindra pun move on ke PDIP.

Kedua partai ini tentu tahu plus minus. Kharismatik Prabowo Subianto, ketua umum Gerindra- berperan sebagai Sri Krishna- bersama Megawati Soekarno Putri (Ketum PDIP) tentu bisa jadi senjata utama meruntuhkan kerajaan PKS yang 15 tahun berkuasa di Depok.

Pilkada Depok bukan hanya politik lokal. Peran pusat sebagai ‘dalang’ ikut bermain. Semua Surat Keputusan (SK) ditentukan dari DPP (Dewan Pimpinan Pusat) partai masing-masing. Mereka punya kepentingan untuk Pilpres 2024.

PKS boleh dibilang Drona. Guru Kurawa dan Pandawa. Ahli seni pertempuran. Masuknya PKS membuat koalisi Tertata berubah menjadi Tertata Adil Sejahtera (TAS).

Ketua DPC PPP Depok Hj Qonita Luthfiyah–juru bicara TAS- sebagai Duryudana, sulung Kurawa. Tugasnya menggalang kekuatan demi melawan Pradi-Afifah.

Secara harfiah, Duryodana dalam bahasa Sanskerta memiliki arti “sulit ditaklukkan” atau “prajurit tidak terkalahkan”. Duryodana digambarkan sangat licik dan kejam, meski berwatak jujur.

Karena hasutan Sangkuni, yaitu pamannya yang licik dan berlidah tajam, ia dan saudara-saudaranya senang menghasut Pandawa dengan isu rasisme.

Bisakah Qonita melakoni peran Duryodana? Ini yang menarik ditunggu. Secara pengalaman politik dia cukup mumpuni. Tapi menghadapi Pandawa Lima yang tangguh, kecerdasan
Qonita akan diuji.

Dalam perang Bharatayuddha, bendera keagungannya berlambang ular kobra. Ia dikalahkan oleh Bima pada pertempuran pada hari kedelapan belas karena pahanya dipukul dengan gada.

Menurut saya sebagai ‘king maker’, Presiden PKS, M Sohibul Iman, PhD
bisa saja akan kembali kalah dengan kecerdikan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, dan saya asumsikan sebagai Sri Krishna, sebagaimana pada Pilpres 2014 dan 20 19.

Apalagi Prabowo Subianto yang sebelumnya mesra dengan Sohibul Iman, kini di pihak Sri Krisna.

Bukan mustahil keangkuhan PKS akan runtuh. Kelompk musik God Bless merekamnya dalam lagu Panggung Sandiwara. Ceritanya mudah berubah. Setiap kita dapat satu peranan. Ada peran wajar, ada pura-pura.

Pelajaran apa yang tertinggal dari kisah itu, dalam kaitannya dengan politik di Depok pada Pilkada 9 Desember nanti?

Secara normatif, penonton wayang diharap sadar akan adanya nilai kebaikan, kejujuran, kemanusaian, pembela kebenaran dan berani mengakui salah. Itulah sifat kesatria.

Semoga Pilkada Depok berjalan aman, lancar dan tertib. Para pelaku partai dapat menunjukkan sifat kesatria. Yang terbaik tentu akan keluar sebagai pemenang. Siapapun dia, Pandawa atau Kurawa. **

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *