DepokRayanews.com- Ketua DPD PKS Kota Depok, Mohammad Hafid Nasir mengatakan pihaknya santai-santai saja menanggapi keputusan Koalisi Depok Bersatu (KDB) yang akan mengusung Pradi Supriatna sebagai Calon Walikota Depok pada Pilkada Depok 23 September 2020 mendatang.
“Kita sih santai saja. Karena setiap keputusan untuk mengusung calon kepala daerah itu berada di pusat bukan daerah,” kata Hafid seperti dilansir Radar Depok. Menurut Hafid lahirnya KDB merupakan sebuah dinamika politik yang lumrah terjadi.
Menurut Hafid, kalaupun KDB tetap solid mengusung Pradi Supriatna, PKS tidak merasa gentar menghadapi kontestasi Pilkada Kota Depok tahun 2020 nanti.
PKS sudah mengusung lima kandidat calon Walikota Depok untuk maju dalam Pilkada yakni Mohammad Hafid Nasir, HM Supariyono, Imam Budi Hartono, T Farida Rachmayanti, dan Amri Yusra. “Siapapun nanti yang akan diusung PKS kami serahkan semuanya kepada pusat,” kata dia.
Menurut Hafid, PKS masih mengkaji kemungkinan kembali mengusung Mohammad Idris sebagai calon Walikota Depok. “Kandidat masih diutamakan dari internal partai PKS. Tapi kami juga masih memantau kinerja walikota sekarang berdasarkan RPJMD dan kepuasan dari masyarakat,” kata dia.
Pernyataan Hafid Nasir dipertegas oleh Sekretaris Umum (Sekum) DPD PKS Kota Depok, TM Yusufyah Putra. ”PKS tidak gentar sedikitpun dengan kehadiran KDB. Meski demikian dia memaklumi kehadiran KDB sebagai bagian dari sebuah demokrasi,” kata Ketua DPRD Kota Depok itu.
Menurut Putra, sah–sah saja dalam dukung mendukung calon kepala daerah. Karena setiap Partai Politik (Parpol) memiliki keinginan dan kebijakan masing–masing. Meski percaya diri untuk menghadapi Pilkada mendatang, PKS tetap menjalin komunikasi yang baik dengan Parpol di Depok. Hal itu dilakukan untuk memaksimalkan perolehan suara saat Pilkada nanti.
“PKS tetap mencari sahabat untuk berkoalisi. PKS tidak mau sendiri dalam mengusung calon pada Pilkada 2020. Dan berupaya maksimal untuk bisa berkoalisi,” kata Putra. (ril)
Comment