by

Polisi Menangkap 1.000 Pendemo yang Bertindak Anarkis

Depokrayanews.com- Polisi mengaku telah menahan hampir 1.000 orang yang diduga melakukan kerusuhan dalam aksi demo menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) di wilayah Jakarta selama 3 hari terakhir.

“Sudah hampir seribu yang kita amankan, mereka adalah anarko-anarko, perusuh-perusuh itu,” kata Kabid Humas Polda Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Kamis 8 Oktober 2020.

Yusri menyebut para perusuh itu sengaja menunggangi aksi demo yang dilakukan oleh elemen buruh dan mahasiswa.

“Ini memang perusuh yang menungggangi teman-teman buruh melakukan unjuk rasa ini,” tegas Yusri.

Seperti diberitakan, sejak Rabu 7 Oktober 2020 kemarin, aparat kepolisian terus melakukan patroli dan menangkap oknum-oknum yang diduga ingin terlibat dalam aksi demo.

Massa yang ditangkap tidak hanya menjalani pemeriksaan, tapi juga menjalani rapid test. Hal itu dilakukan untuk mengecek apakah mereka terpapar Covid-19 atau tidak.

Pada aksi hari ketiga, Kamis 8 Oktober 2020 hari ini, terjadi kerusuhan di beberapa titik. Pedemo melemparkan molotov dan petasan ke arah kepolisian di daerah Sudirman, tepatnya di depan The City Tower. Belum terlihat jelas asal-usul pedemo tersebut.

Sementara itu aparat kepolisian masih terus menyisir dan memukul mundur pedemo dengan melakukan serangan balik berupa tembakan gas air mata. Sejumlah personel kepolisian pun dengan kendaraan bermotor telah tiba di lokasi. Aksi pembubaran pendemo di Harmoni oleh pihak kepolisian mendapat perlawanan dari pendemo. Mereka melemparkan batu ke arah polisi. (mad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *