by

Politeknik PU Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Secara Online

Dari 8,1 juta pekerja di bidang kontruksi, 74 persen adalah tamanan SMA yang bukan ahli di bidangnya.

Depokrayanews.com- Anda sedang mencari tempat kuliah ? Politeknik Pekerjaan Umum (PU) tahun ajaran 2019/2020 ini mulai membuka pendaftaran untuk menerima mahasiswa/mahasiswi baru setelah mendapat izin dari Kementerian Riset dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti).

Pendaftaran gratis dilakukan secara online di www.politeknikpu.ac.id, mulai 13 Mei hingga 16 Juni 2019 mendatang. Ujian Masuk akan dilaksanakan pada 4 Juli 2019 di 5 lokasi yakni Semarang, Palangkaraya, Makassar, Manokwari, Papua dan Medan.

Ada tiga program studi diploma (D-III) yang dibuka yakni Teknologi Konstruksi Bangunan Air, Teknologi Konstruksi Jalan dan Jembatan dan Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung. Jumlah mahasiswa yang diterima untuk setiap program studi berjumlah 50 orang sehingga total menjadi 150 orang. Tempat perkuliahan akan dilaksanakan di Jl. Prof. Soedarto, S.H. Tembalang, Semarang.

Sejumlah fasilitas diberikan pada tahun akademik pertama Politeknik PU ini. Mahasiswa/mahasiswi yang diterima akan mendapatkan fasilitas tinggal di asrama pada tahun pertama (selama 1 tahun), fasilitas sarana praktikum di laboratorium, workshop, dan magang/pratik kerja.

Politeknik PU memberikan Beasiswa bagi 10 mahasiswa/mahasiswi yang diterima pada tiap prodi berdasarkan hasil peringkat Seleksi Kemampuan dasar. Pada semester berikutnya beasisiwa akan diberikan berdasarkan indeks prestasi (IP) terbaik.

Kementerian PUPR memberikan subsidi dari biaya pendidikan atau Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebesar Rp. 6 juta per semester sebesar 50 persen sehingga UKT yang dibayarkan mahasiswa sebesar Rp 3 juta.

Politeknik PU didirikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia di bidang konstruksi. Politeknik PU memiliki sejumlah keunggulan yakni mata kuliah yang didesain khusus agar lulusan yang dihasilkan profesional dan siap kerja, para pengajar berpengalaman dalam proyek infrastruktur, serta bekerjasama dengan Universitas terbaik dunia yakni IHE-Delft, Belanda dan ENTPE, Lyon, Prancis.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian PUPR Lolly Martina Martief dalam laporannya menyampaikan saat ini industri konstruksi membutuhkan banyak tenaga kerja konstruksi. Namun demikian dari total tenaga kerja konstruksi di Indonesia sekitar 8,1 juta orang, 74% merupakan’ unskilled labour ‘dengan pendidikan di bawah jenjang SMA.
Dari jumlah tersebut baru 485.534 orang (5,97%) yang memiliki sertifikasi kompetensi. Dengan kondisi tersebut, mendesak untuk dilakukan peningkatan kapasitas tenaga kerja konstruksi dari unskilled labour menjadi tenaga kerja konstruksi yang terampil. (ril)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *